Perjuangan Petugas PMI Mengumpulkan Stok Plasma Konvalesen

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Perjuangan Petugas PMI Mengumpulkan Stok Plasma Konvalesen


Mulai mendatangi rumah sakit rujukan, menggencarkan sosialiasi, meminta data ke dinas kesehatan (dinkes), hingga blusukan ke rumah mantan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Semuanya dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya agar jumlah pendonor plasma konvalesen meningkat. Misi itu diharapkan mampu menolong pasien Covid-19 dalam menjalani perawatan.

WAHYU ZANUAR BUSTOMI, Surabaya

Tidak ada aktivitas yang berbeda di PMI Surabaya. Meskipun di tengah pandemi Covid-19. Lalu lintas pendonor masih sebagaimana biasanya. Hanya, jumlahnya sedikit menurun. Maklum, beberapa warga masih takut dan khawatir terpapar virus mematikan itu.

Di kantor PMI Surabaya, terdapat ruangan khsusus. Lokasinya persis di samping ruang kepala bagian (Kabag) pelayanan dan humas. Sekilas memang sama. Bedanya, terdapat lima alat khusus. Fungsinya tidak untuk donor sel darah merah.

Melainkan plasma konvalesen.

Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari mantan pasien Covid-19 yang telah sembuh. Kemudian, plasma tersebut diproses agar dapat diberikan kepada pasien yang sedang terinfeksi virus korona jenis baru tersebut.

Setiap hari setidaknya tiga sampai empat orang masuk ke ruangan itu. Proses ketat pun dilakukan. Semuanya sesuai protokol pencegahan Covid-19. Ada beberapa syarat khusus yang harus dipenuhi pendonor. Mulai memastikan negatif Covid-19 hingga mengecek antibodi calon pendonor plasma konvalesen.

Sebab, syarat utama pendonor adalah mantan pasien Covid-19. Mereka punya kesempatan berdonor dalam jangka waktu tiga bulan. Tepat setelah dinyatakan negatif atau sembuh.

Kabag Pelayanan dan Humas PMI Surabaya dr Martono Triyogo mengatakan, jangka waktu tersebut adalah momen terbaik untuk bisa mendonorkan plasma konvalesen. Mengingat kondisi antibodi masih baik.

Kondisinya berbeda setelah tiga bulan. Sangat mungkin antibodi sudah menurun. Tak dimungkiri, mantan pasien Covid-19 bisa kembali terpapar virus. Namun, semuanya kembali pada kondisi tubuh. Jika bagus, kapan pun mereka bisa mendonorkan plasma konvalesen. Hanya, pemeriksaan ketat harus dijalani. Termasuk wajib dua kali uji swab dan hasilnya negatif.

Sejak akhir Juni, donor plasma konvalesen bisa dilakukan di PMI Surabaya. Respons warga positif. Beberapa pendonor mulai berdatangan. Namun, jumlahnya belum banyak. Di sisi lain, kebutuhan plasma konvalesen terus naik. Meskipun tidak pernah kekurangan stok. ”Tapi, jumlahnya selalu minim,” kata Martono.

Melihat hal tersebut, PMI Surabaya tidak tinggal diam. Berbagai upaya dilakukan. Meski dengan berbagai risiko. Seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 didatangi. Tujuannya, menyosialisasikan perlunya donor plasma konvalesen. Harapannya, para tenaga medis bisa menyampaikan kepada pasien. Ketika keluar rumah sakit, pasien diharapkan bisa jadi pendonor.

Sayangnya, upaya itu belum mendongkrak stok plasma konvalesen. Sebab, setiap hari dibutuhkan 7−8 kantong plasma. Bahkan bisa meningkat, bergantung pada situasi dan kondisi pasien di rumah sakit. ”Setiap kantong berukuran 200 mililiter,” ucap Martono.

Langkah lain ditempuh. Yakni, berkordinasi dengan Dinas Kesehatan Surabaya. Caranya adalah memanfaatkan data pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Cara itu tidak mudah. Sebab, terdapat data 1.500 pasien yang sembuh. Semuanya tidak dilengkapi nomor telepon.

Petugas hanya memanfaatkan data alamat yang tertera. Alhasil, tak jarang surveyor di lapangan kecele. Mulai orangnya tidak ada di rumah hingga alamatnya tidak sesuai. Belum lagi tanggapan yang diterima petugas. Sebab, tidak sedikit yang menolak. Bahkan enggan diberi informasi terkait donor plasma konvalesen.

Faktor penyebabnya beragam. Sebagian besar mantan penderita masih trauma. Belum lagi takut kembali terpapar Covid-19. Namun, tim surveyor tidak patah semangat. Berbagai rintangan dilalui. Setidaknya sehari bisa mendatangi lima alamat. Mereka punya tugas khusus. Yakni, mengajak mantan pasien Covid-19 untuk donor plasma konvalesen.

Usaha tak mengkhianati hasil. Mulai Juli hingga sekarang jumlah pendonor naik. Angkanya cukup signifikan. Jika dulu sebulan hanya mendapatkan 90 kantong, sekarang sebulan mencapai 300 kantong plasma konvalesen. ”Jumlah permintaan juga terus naik,” terang Martono.

Memang tidak semua langkah PMI Surabaya untuk meningkatkan pendonor plasma konvalesen berhasil. Banyak hambatan, termasuk risiko yang mereka hadapi. Namun, kesadaran warga juga mulai terpupuk.

Banyak pendonor yang tujuan awalnya bukan untuk berdonor plasma konvalesen. Melainkan donor darah biasa. Namun, ada juga yang niat dari rumah. Bahkan, kedatangannya didukung keluarga. Misalnya. Rudiyanto Nugroho. Pria 53 tahun itu terpapar Covid-19 pada Juli. Karena tidak mengalami gejala serius, dia hanya diisolasi mandiri di rumah.

Anak dan keluarganya saat itu dipindahkan. Alhamdulillah, pada September ini Rudi dinyatakan negatif Covid-19. Dukungan moral dan motivasi memang terus diberikan keluarga. Termasuk saat sudah sembuh. Bahkan, dia mendapat info donor plasma konvalesen juga dari grup WhatsApp keluarga.

Tanpa pikir panjang, dia datang ke PMI. Cek medis pun harus dilalui. Sehari berikutnya, Rudi mendapat kabar baik. Dari hasil pemeriksaan, dia dinyatakan lolos untuk donor. ”Motivasi saya hanya untuk membantu sesama,” ucap pria asal Bogor yang sudah lama tinggal di Surabaya itu.

Saksikan video menarik berikut ini:


Perjuangan Petugas PMI Mengumpulkan Stok Plasma Konvalesen