Diwarnai Hujan, Semangat Prambanan Jazz Virtual Festival Tak Kendur

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Diwarnai Hujan, Semangat Prambanan Jazz Virtual Festival Tak Kendur


JawaPos.com – Prambanan Jazz Virtual Festival 2020 hari kedua tidak kalah bersemangat dibanding hari pertama kemarin. Bahkan konser hari kedua, Minggu (1/11), bisa dibilang lebih menantang karena sempat diwarnai hujan cukup deras di pelataran Candi Prambanan Jogjakarta. Bahkan Ardhito Pramono yang tengah asik perform pada pertengahan konser sempat terpeleset akibat licin dampak air hujan.

Konser virtual ini luar biasa kendati dihadapkan pada cuaca kurang bersahabat. Luar biasanya karena panitia penyelenggara dan para pengisi acara tetap bersemangat seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Mereka tidak kendor sedikitpun, kendati dihadapkan pada cuaca kurang bagus. Terbukti meskipun sempat cukup lama break akibat hujan, Yura Yunita tetap tampil powerfull penuh semangat saat bernyanyi di atas panggung. Di tengah dia menyanyi terlihat sejumlah panitia wara- wiri mengatasi air hujan di area panggung supaya tidak kembali terjadi insiden terpeleset.

Prambanan Jazz Virtual Festival 2020 dibuka oleh penampilan The EveryDay Band. Suara emas sang vokalis sukses menjadi pembuka gelaran konser dengan latar pemandangan indah Candi Prambanan sore hari. Ia membawakan sejumlah lagu seperti Kawan Lama, I Found Love, You, Ah Aku Cemburu, Ke Prambanan Jazz Lagi. The EveryDay memparipurnai penampilannya di atas panggung lewat lagu Pesta.

Konser kemudian dilanjutkan dengan penampilan Nadin Amizah. Mengenakan kostum warna krem, ia terlihat sangat apik ditunjang oleh suara merdunya membawakan lagu Teralih. Dia kemudian melanjutkan bernyanyi melantunkan lagu Paman Tua, Bertaut, Mendarah, Taruh, Rumpang. Nadin kemudian menutup penampilannya lewat lagu Beranjak Dewasa.

Baca juga: Bakal Jadi Konser Live Streaming Terpanjang di Indonesia

Menariknya Prambanan Jazz Virtual Festival 2020 memberikan sesi khusus tribute to Djaduk Ferianto yang meninggal sekitar satu tahun lalu. Sinten Remen tampil membawakan empat lagu. Masing-masing berjudul Syair Kerinduan, Geef Mij Maar nasi Goreng, Ayo Ngguyu dan Es Lilin. Momen haru sekaligus kerinduan akan sosok seniman Djaduk Ferianto sangat terasa.

Penampilan Andmesh Kamaleng di Prambanan Jazz Virtual Festival juga cukup sempurna. Dia tampil membawakan lagu Jangan Rubah Takdirku dengan sangat baik. Penampilannya yang dibarengi petikan gitar dan sexofon musisi pengiring, membuat susana semakin syahdu dengan latar Candi Prambanan indah di malam hari.


Diwarnai Hujan, Semangat Prambanan Jazz Virtual Festival Tak Kendur