Pemkot Madiun Anggarkan Rp 3,1 Miliar untuk Penanganan Covid-19

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pemkot Madiun Anggarkan Rp 3,1 Miliar untuk Penanganan Covid-19


JawaPos.com–Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, menganggarkan dana Rp 3,1 miliar untuk penanganan Covid-19 dalam Rancangan APBD 2021. Saat ini RAPBD sedang dibahas antara pihak eksekutif dan legislatif.

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan, anggaran Rp 3,1 miliar tersebut masuk dalam pos belanja tidak terduga (BTT) untuk penanganan kesehatan terkait Covid-19. Anggaran tersebut termasuk persiapan belanja vaksin Covid-19 jika pemerintah daerah harus membeli setelah vaksin tersedia.

”Pemerintah pusat sudah menganggarkan puluhan triliun rupiah untuk vaksin. Tetapi tetap kita anggarkan di APBD 2021, sebagai jaga-jaga,” ujar Wali Kota Maidi seperti dilansir dari Antara di Madiun.

Maidi menjelaskan, memang tidak menganggarkan lebih besar. Sebab, keberadaan vaksin belum dapat dipastikan, mulai dari waktu hingga jumlahnya. Selain itu, kemungkinan besar vaksin akan disediakan pemerintah pusat secara cuma-cuma. Pastinya terdapat skala prioritas pemberian vaksin tersebut.

”Pemberian vaksin pastinya berdasar prioritas. Mungkin tenaga medis dan tenaga kesehatan dulu, kalau memang pemerintah daerah harus beli, saya rasa anggarannya cukup. Kan tidak semua langsung divaksin. Tetapi mengikuti skala prioritas tadi,” tutur Maidi.

Selain itu, anggaran masih bisa diselipkan dalam APBD perubahan sekitar Juli 2021. Artinya, jika vaksin memang benar sudah tersedia dan pemerintah daerah harus membeli, belanja vaksin bisa dianggarkan dalam APBD perubahan tersebut. Maidi mengaku belum melangkah lebih jauh, mengingat vaksin belum dapat dipastikan.

”Pemerintah pusat memang menargetkan vaksin tersedia pada 2021. Tapi untuk kapannya masih belum pasti. Bisa awal tahun atau pertengahan. Dan kemungkinan besar sudah diakomodir pemerintah pusat. Jadi anggaran ini sifatnya hanya untuk berjaga-jaga,” ujar Maidi.

Sementara itu, Pemkot Madiun mencatat  penambahan delapan pasien positif Covid-19 pada awal November. Sehingga, jumlah kasus bertambah menjadi 166 orang dari sebelumnya 158 orang di akhir Oktober. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Madiun menyebutkan, tambahan delapan pasien baru tersebut, sebanyak dua orang terkonfirmasi pada Ahad (1/11), satu orang terkonfirmasi pada Senin (2/11), dua orang terkonfirmasi pada Selasa (3/11), dua orang pada Rabu (4/11), dan satu orang terkonfirmasi pada Kamis (5/11).

”Kewaspadaan terhadap Covid-19 tak boleh berkurang. Apalagi, tercatat masih adanya tambahan kasus baru di Kota Madiun,” ujar Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Diskominfo Kota Madiun Noor Aflah.

Dia menjelaskan, dari tambahan delapan kasus baru awal pekan November tersebut, kebanyakan tertular Covid-19 karena memiliki riwayat melakukan perjalanan luar kota. Selain itu, karena kontak erat dengan pasien Covid-19 sebelumnya.

”Para pasien kini sedang menjalani isolasi dan perawatan di rumah sakit rujukan dengan kondisi stabil,” kata Noor Aflah.

Saksikan video menarik berikut ini:


Pemkot Madiun Anggarkan Rp 3,1 Miliar untuk Penanganan Covid-19