Menko PMK Tegaskan Masalah Kemiskinan Tak Bisa Dinilai Lewat Data

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Menko PMK Tegaskan Masalah Kemiskinan Tak Bisa Dinilai Lewat Data


JawaPos.com – Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia. Dalam pandemi Covid-19 ini, berbagai stimulus bantuan sosial pun disalurkan untuk mencegah munculnya keluarga miskin baru.

Untuk itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, perlu tindakan nyata di lapangan untuk benar-benar mengetahui persoalan yang dihadapi. Tidak bisa dilihat hanya berdasarkan angka statistik.

“Realita sosial itu tidak semudah di-angka-kan. Masalah kemiskinan kalaupun angkanya sudah sedikit tidak akan semudah itu mengatasinya. Justru makin kecil angka kemiskinan, daya ungkitnya lebih kuat. Kalau dalam istilah ekonomi dibutuhkan COR (capital output ratio) yang lebih besar,” jelas dia dalam keterangannya, Jumat (9/7).

Contohnya di daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) membutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan dengan daerah lain untuk bisa memperoleh output atau hasil yang sama dalam hal finansial. Hal tersebut lantaran banyak sekali masalah yang harus diselesaikan.

Sama dengan masalah kemiskinan dan stunting, angka yang semakin berkurang merupakan indikator untuk lebih fokus memberikan perhatian dengan upaya-upaya yang lebih besar dalam mengatasinya. Ibarat nasi, itu adalah sisa-sisa keraknya yang sulit dibersihkan.

“Itulah problem kita, terutama kaitannya dengan kemiskinan. Kemiskinan di negara kita itu bukan hanya tentang kemiskinan kultural atau struktural, tapi juga ada kemiskinan spasial. Kemiskinan yang diakibatkan karena lokasi itu yang daya ungkitnya lebih sulit,” jelasnya.

Namun sayang, ia sendiri juga mengakui bahwa kebijakan-kebijakan yang ada saat ini belum benar-benar menyentuh atau selaras dengan realita yang ada di lapangan.

“Untuk mengatasi persoalan bangsa diperlukan strategi dan terutama tindakan nyata di lapangan. Termasuk dalam upaya pembangunan sumber daya manusia dan kebudayaan Indonesia yang lebih kuat,” tandas Muhadjir. (*)


Menko PMK Tegaskan Masalah Kemiskinan Tak Bisa Dinilai Lewat Data