ICU di DKI Sisa 17 Persen, Epidemiolog: Pasien Mau Ditaruh di Mana?

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

ICU di DKI Sisa 17 Persen, Epidemiolog: Pasien Mau Ditaruh di Mana?


JawaPos.com – Kasus Covid-19 di Jakarta tak terkendali selama 2 pekan terakhir. Setiap hari bisa berada di atas seribu kasus. Ruang ICU untuk merawat pasien kondisi kritis semakin menipis. Pasien berebut mencari ruang ICU dan isolasi.

Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyebutkan keterpakaian tempat tidur bagi pasien terkonfirmasi positif di ruang isolasi di DKI Jakarta tercatat sebesar 77 persen, dari total kapasitas 4.456 tempat tidur di 67 rumah sakit rujukan. Sementara keterpakaian tempat tidur di ruang ICU berada di kisaran 83 persen dari total kapasitas 483 tempat tidur di 67 rumah sakit rujukan. Data itu sampai 6 September 2020.

Epidemiolog Universitas Indonesia dr. Syahrizal Syarif membenarkan kondisi ICU di Jakarta sudah kritis dan nyaris tak sanggup menampung pasien. Di satu sisi lahan pemakaman pun sudah semakin penuh dengan banyaknya kasus kematian.

Baca juga: ICU Kritis dan Dokter Spesialis Kian Menipis, Jakarta Darurat Covid-19

“ICU penuh sekarang ini berat ya. Pasien kondisi berat kalau mau dipindah dari RS ke ICU ke RS rujukan enggak mudah. ICU terbatas. ICU juga dipakai untuk pasien lain,” katanya kepada JawaPos.com, Rabu (9/9).

Syahrizal membayangkan jika sudah sampai puncaknya, pasien tak akan kebagian ruang ICU. Keterpakaian ruang isolasi Jakarta sudah terisi di atas 70 persen. Pasien Covid-19 yang dirawat di Jakarta sebanyak 7 ribuan.

“Nah jika bed sudah penuh sampai 100 persen artinya ada 10 ribu pasien. Sisanya kalau tambah terus, ya dikhawatirkan donk, pasien mau ditaruh di mana?,” tegasnya.

Padahal, kata dia, DKI Jakarta saat ini mencakup 24 persen dari keseluruhan pasien Covid-19 di nasional. Berapa kebutuhan tempat tidur tersebut bisa dihitung secara sederhana.

“Minimal 2 kali kapasitas bed sekarang,” tegasnya.

 

Saksikan video menarik berikut ini:


ICU di DKI Sisa 17 Persen, Epidemiolog: Pasien Mau Ditaruh di Mana?