Jika Suporter Berani ke Stadion, Ada Wacana Tim Dihukum Kalah

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Jika Suporter Berani ke Stadion, Ada Wacana Tim Dihukum Kalah


JawaPos.com – Beberapa kesepakatan penting dibuat PSSI, PT LIB, dan klub peserta Liga 1 dalam melanjutkan kompetisi di tengah pandemi. Salah satunya adalah benar-benar menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

Bahkan, salah satu usul yang mengemuka setelah manager meeting pada 21 September lalu adalah adanya sanksi pengurangan poin hingga dianggap kalah dalam pertandingan jika terjadi pelanggaran.

Hal itu dibenarkan Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita. Dia menerangkan, wacana tersebut memang mengemuka ketika manager meeting dan disepakati.

Menurut Lukita, wacana itu muncul bukan karena adanya ketakutan pihak klub yang melanggar. Melainkan suporter. Seperti diketahui, suporter sepak bola di Indonesia dikenal fanatik. Mereka ditakutkan tetap nekat datang ke stadion pertandingan Liga 1 meski sudah ada larangan tanpa penonton.

Wacana itu untuk mengingatkan suporter. Mengingatkan bagaimana pentingnya menjaga protokol kesehatan selama Liga 1 berlangsung kembali di masa pandemi. Artinya, jika ada yang masih nekat melanggar, klub yang didukung pasti dirugikan dengan adanya sanksi.

Namun, pria asal Bandung itu menuturkan, PSSI saat ini masih menggodok wacana tersebut. Sebab, wacana itu baru muncul ketika manager meeting. PSSI belum merumuskannya. ’’Ya masih keputusan bersama. Kesepakatan itu nanti akan ditulis dalam amandemen regulasi yang akan dirilis PSSI,’’ ujarnya.

Sanksi tersebut harus dimasukkan ke dalam regulasi. Sejauh ini, untuk beberapa kali latihan tim saja, masih ada suporter yang nekat datang ke lokasi latihan. Masih meminta foto hingga sekadar menyapa pemain idolanya.

Lukita berharap hal itu tidak terjadi di pertandingan Liga 1. Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar meminimalkan kehadiran suporter ke area stadion.

’’Klub dan suporter juga harus sepakat, sama-sama menjaga ini. Kami harap suporter bisa memahami situasi yang ada, bisa menonton dari rumah saja,’’ harapnya.

Wacana sanksi pengurangan poin hingga tim dianggap kalah disambut baik oleh Manajer Persib Umuh Muchtar. Dia menuturkan, wacana seperti itu sangat tepat diterapkan dalam kondisi kompetisi di saat pandemi korona saat ini. Sebagai warning untuk suporter agar tidak datang ke stadion jika memang betul-betul mencintai klubnya. ’’Aturan tanpa penonton itu sudah baku, suporter harus menaati itu,’’ terangnya.

Umuh mengaku pihaknya akan legawa seandainya sanksi itu menimpa Persib. Misalnya saja di pertandingan kandang Persib. Jika ada Bobotoh di luar stadion dan sudah diingatkan tetap tidak membubarkan diri, pihaknya rela Maung Bandung dihukum atas kelakuan suporternya.

’’Kepada Bobotoh, sayanglah kepada Persib. Nanti kalau sudah pandemi, semua bisa bebas lagi nonton tidak masalah,’’ ungkapnya.

Ketua Viking Persib Klub Heru Joko sudah mengimbau anggotanya agar mematuhi apa yang dianjurkan dalam protokol kesehatan. Menurut dia, aturan tersebut sama sekali tidak merugikan Persib.

Sebab, kondisi pandemi yang masih tinggi seperti sekarang mau tak mau membuat semua pihak sama-sama menjaga keselamatan masing-masing. ’’Kami paham ini untuk keselamatan semuanya. Kami sudah imbau tentang ini kepada seluruh anggota dan pada dasarnya semua memahami,’’ jelasnya.

Hanya saja, dia meminta imbauan yang sudah diberikan kepada anggotanya tersebut dibarengi dengan peraturan yang jelas. LIB ataupun PSSI harus benar-benar tegas dalam menjalankan protokol kesehatan.

’’Pihak panitia harus konsekuen dalam menerapkan aturan nanti. Artinya, harus betul-betul menjalankan apa yang tercantum dalam protokol,’’ katanya.


Jika Suporter Berani ke Stadion, Ada Wacana Tim Dihukum Kalah