SMK di Kota Surabaya Tunda Pembelajaran Praktik sampai Covid-19 Mereda

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

SMK di Kota Surabaya Tunda Pembelajaran Praktik sampai Covid-19 Mereda


Jawapos.com–Rencana pembelajaran tatap muka tingkat SMA/SMK di Kota Surabaya tampaknya belum menemukan titik temu. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan akan memperluas cakupan pembelajaran. Cakupan yang dimaksud adalah memperluas ide pembelajaran, bukan memperbolehkan sekolah di zona merah untuk dibuka kembali.

Menurut Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Surabaya-Sidoarjo Lutfi Isa Anshori mengungkapkan, saat ini pembelajaran SMA/SMK, khususnya SMK lebih ditekankan pada pemahaman teori. ”Jadi perubahan program pembelajaran direvisi untuk mengutamakan pembelajaran teori. Untuk praktiknya akan dilakukan pada bulan-bulan akhir semester,” tutur Lutfi Isa Anshori.

Lutfi mengatakan, menerima banyak keluhan dan curahan hati pelajar. Dinas Pendidikan Provinsi juga mendengarkan keluhan. Selama ini, Dispendik belum ada pendampingan ke keluarga dan orang tua untuk mendampingi pembelajaran siswa. Sebab, Dispendik masih fokus untuk memaksimalkan sistem pembelajaran daring.

”Karena tentu berbeda antara pembelajaran secara daring serta tatap muka. Selain itu, menyiapkan dan memikirkan pembelajaran tatap muka meski belum tahu kapan diberlakukan,” terang Lutfi Isa Anshori.

Soal program bagi-bagi kuota, Lutfi menjelaskan, pendataan sedang diberlakukan.

Sementara itu, Humas SMKN 12 Surabaya Mardi mengatakan, cukup kesulitan dengan sistem pembelajaran daring. Hal itu karena beberapa alasan. ”Nggak semua anak punya HP. Kalaupun ada, jaringan akan lemot. Selain itu, tidak semua orang tua mendampingi anaknya belajar karena harus bekerja,” tutur Mardi.

Sehingga menurut Mardi, selama pembelajaran daring, hanya teori yang diberikan untuk dipelajari dan dipahami sebelum praktik diberlakukan. ”Praktik hanya akan dilakukan ketika berhubungan dengan barang yang dimiliki. Misalnya, komputer. Tapi bila praktik dengan peralatan lain harus ditunda terlebih dahulu,” terangnya.

Mardi menambahkan, untuk siswa SMK pembelajaran tatap muka benar-benar dibutuhkan. Hal itu untuk menunjang kemampuan siswa menguasai praktik dengan peralatan. ”Karena peralatan tidak dimiliki siswa. Sementara pembelajaran teori bisa dilakukan secara daring,” ujar Mardi.

Saksikan video menarik berikut ini:


SMK di Kota Surabaya Tunda Pembelajaran Praktik sampai Covid-19 Mereda