BNPB Targetkan Penyelesaian Dampak Gempa Sulbar Selesai Enam Bulan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

BNPB Targetkan Penyelesaian Dampak Gempa Sulbar Selesai Enam Bulan


JawaPos.com–Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan penyelesaian dampak gempa bumi magnitudo 6,2 di Kabupaten Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat, selesai dalam enam bulan. Khususnya terkait rekonstruksi perumahan.

”Proses pendataan dan administrasi kami targetkan selesai hingga Februari. Mudah-mudahan dari Februari sampai Juli sudah tidak ada lagi pengungsian,” kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Rifai seperti dilansir dari Antara di Mamuju.

Dia berharap proses pendataan dan verifikasi terhadap rumah warga yang rusak akibat gempa, baik di Kabupaten Mamuju maupun Majene, dapat segera selesai hingga Februari.

”Berdasar kesepakatan, batas akhir pendataan rumah warga yang rusak, baik ringan, sedang, hingga berat sampai hari ini. Tetapi, sambil proses pendataan, kami terus memasukkan data warga yang sudah masuk. Tentu kami akan menunggu hingga semuanya rampung,” tutur Rifai.

”Kami masih menunggu dan berharap pada Februari, semuanya sudah rampung, sehingga warga akan segera meninggalkan tempat pengungsian dan mereka akan menghuni kembali rumah yang rusak ringan dan rusak sedang. Bantuan dana itu langsung kami serahkan 100 persen,” tambah Rifai.

Sementara itu, untuk warga yang rumahnya rusak berat, lanjut dia, disejajarkan dengan rumah yang rusak ringan dan sedang.

”Pada prinsipnya, rumah rusak berat sejajar dengan rusak ringan dan sedang. Tapi, rusak berat ini tentu menggunakan fasilitas membangun kembali, sehingga prosesnya agak lebih lama. Tawaran saya, sama pengalaman kami seperti di beberapa daerah pascagempa seperti NTB dan Palu Sulteng, kita menggunakan rumah instan,” papar Rifai.

Rifai mengatakan, telah menyurat ke beberapa vendor yang memiliki pengalaman untuk melakukan pembangunan rumah terdampak gempa tersebut.

”Kita sudah menyurati beberapa vendor yang sudah punya akses untuk penyelenggaraan seperti ini. Rumah instan ini lebih mudah, lebih cepat, dan lebih aman. Prinsipnya, rumah instan itu terbangun lebih baik dan lebih aman, nanti semua spek teknisnya sudah SNI ditambah lagi rekomendasi rumah tahan gempa,” tutur Rifai.

Rumah instan tersebut, menurut dia, bukan berdasar pilihan BNPB.

”BNPB berpengalaman memberikan informasi bahwa instan ini ada beberapa jenis. Di antaranya sistem Domus dari Tata Logam, Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dari PUPR, serta Risba (rumah instan baja) dari Universitas Gajah Mada. Kami hanya mengenalkan dan ini bukan paten,” kata Rifai.

Saksikan video menarik berikut ini:


BNPB Targetkan Penyelesaian Dampak Gempa Sulbar Selesai Enam Bulan