Makna Paraumu

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Makna Paraumu


Makna Paraumu

untuk SCB

Kau sebut rumpun bambu

Di tepi seutas jalan berliku

Ada sungai yang selalu setia mendampinginya

Dalam lagu yang tiba-tiba lenyap mengejar suaramu

Suaramu yang parau adalah

Lenyap yang memaknai senyap

Tapi lenyapmu adalah derap

Meskipun kau sedang tiarap

Kata-kata boleh bebas dari makna

Tapi makna tak bisa dibendung

Mengharumkan puisi

Bulan

Bulan,

siapa tak suka padamu kecuali orang buta?

Sempurnakan sujudmu

saat purnama

Agar orang-orang berteladan padamu

Sekadar aku bertanya

Bisakah kau tersenyum pada saat kau gerhana?

Hari Puisi untuk Ardi

Pada sungai yang mengalir

Ada desir yang mengejar takdir

Tapi burung-burung berkelepak

Menyapa senyummu yang tak tampak

Angin dan padi berayun serempak

Kau sebut tanah air

Pusaka nenek tak bisa diusir

Karena itu kau harus berdiri

Merebut embun sebelum disadap matahari

Agar senyummu menjelma puisi

Lontar untuk Mezra

Melihat wajahmu

Aku menemukan proses

perjalanan menuju tua

Seperti pohon lontar

yang paham bahasa musim

dan bijak memaknai kemarau

Semakin kering resapan hujan semakin manis nira diteguk

Itulah isyarat dari senyummu yang tulus

Meskipun jalan hidup belum tentu lurus

Yang penting jejak matahari

masih sempat kau urus

D. ZAWAWI IMRON

Penyair sekaligus budayawan Madura, lahir di Batang-Batang, Sumenep, pada 1 Januari 1945. Dia meraih SEA Write Award di Bangkok pada 2012. Kumpulan sajaknya Bulan Tertusuk Ilalang (1982) mengilhami sineas Garin Nugroho untuk membuat film dengan judul yang sama.


Makna Paraumu