Patung Bung Karno di Polder Tawang Jadi Landmark Baru Semarang

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Patung Bung Karno di Polder Tawang Jadi Landmark Baru Semarang


JawaPos.com–Patung Bung Karno di tengah polder Stasiun Tawang Semarang yang merupakan bagian dari pengembangan kawasan Kota Lama Semarang menjadi landmark baru Ibu Kota Jawa Tengah itu. Patung Proklamator 18,5 meter tersebut diresmikan secara virtual oleh mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, pada Rabu (29/9).

Patung berbahan baku tembaga dan kuningan tersebut dikerjakan seniman asal Bali Ketut Winata, selama lebih kurang 10 bulan. Patung Presiden Pertama RI tersebut berdiri tepat di tengah polde di kompleks Stasiun Tawang Semarang. Polder Stasiun Tawang itu berfungsi sebagai salah satu pengendali banjir di Kota Semarang.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan terima kasih kepada PT KAI yang terus mengawal pembangunan patung tersebut hingga tuntas. ”Atas nama warga Kota Semarang, kami merasa bangga Ibu Megawati bisa secara langsung meresmikan patung Bung Karno,” kata Hendrar Prihadi seperti dilansir dari Antara.

Selain sebagai penanda kota, kata dia, keberadaan patung ini diharapkan juga menjadi pengingat atas ajaran ideologi Bung Karno. Di Kota Semarang kini terdapat empat patung Bung Karno yang menjadi penanda di berbagai titik di Ibu Kota Jawa Tengah itu.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga politikus PDI Perjuangan menyebut patung Ir Soekarno (Bung Karno) menjadi simbol semangat generasi muda untuk berpikir ideologis dan kebangsaan.

”Patung ini diharapkan menjadi semangat anak muda untuk berpikir ideologi, berpikir kebangsaan, dan bagaimana seorang pemimpin yang mau merasakan penderitaan rakyatnya. Tokoh Soekarno sangat luar biasa, sekaligus beliau berani menantang dunia, sehingga hampir seluruh pidato-pidatonya, speech-nya di dunia internasional selalu membikin orang terbelalak, ternganga, dan respek betul karena kecerdasan beliau,” kata Ganjar.

Gubernur juga menekankan kembali cerita yang disampaikan Megawati Soekarnoputri mengenai bagaimana perjalanan Soekarno muda sampai menjadi presiden yang penuh tantangan. Termasuk bagaimana peran tokoh-tokoh bangsa saat itu yang bersama-sama membidani lahirnya Republik Indonesia.

Ganjar menambahkan keberadaan patung Soekarno juga memberikan satu nilai estetika bersejarah dengan lanskap Stasiun Tawang dan kawasan Kota Lama Semarang yang mengingatkan bagaimana perjalanan sejarah Republik Indonesia dengan perkeretaapian di Indonesia.

Megawati Soekarnoputri menceritakan sejarah awal kemerdekaan, yakni pada Juni 1946. Waktu itu Pemerintahan Republik Indonesia harus dipindah ke Jogjakarta.

Jawatan kereta api yang dulu bernama TNKA atau PJKA tersebut menyediakan dua kereta sekaligus untuk membawa pemerintahan dari Jakarta ke Jogjakarta.

Megawati juga mengutip pidato Bung Karno yang berupa pantun. ”Ada satu pidato khusus dari Bung Karno tentang revolusi dan kereta api. Bunyinya Siapa bilang saya dari Tegal, saya dari Majalengka. Siapa bilang revolusi kita gagal, sebab kita punya TNKA (PJKA),” kata Megawati.


Patung Bung Karno di Polder Tawang Jadi Landmark Baru Semarang