Annisa Pohan: Perempuan Rentan Alami Kekerasan Selama Pandemi

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Annisa Pohan: Perempuan Rentan Alami Kekerasan Selama Pandemi


JawaPos.com – Pada masa pandemi ini, beban perempuan sebagai manajer rumah tangga menjadi berlipat ganda. Pasalnya, kata Ketua Umum Srikandi Demokrat Annisa Pohan Yudhoyono, seluruh anggota keluarga yang ada melakukan kegiatan serempak di rumah.

“Beban ganda ini berpotensi memicu ketidakharmonisan rumah tangga dan membuat perempuan makin rentan mengalami kekerasan dalam rumah tangga,” ujar Annisa saat membuka Webinar Nasional Srikandi Demokrat di Jakarta (25/9).

Mengutip UN Women survey, Annisa mengungkapkan, 82 persen wanita di seluruh dunia mengalami penurunan pendapatan yang signifikan serta kehilangan pekerjaan. Karena itu, perempuan harus memiliki daya saing baik secara individual maupun komunal.

“Daya saing adalah bagaimana meningkatkan nilai diri kita, mengembangkan keunggulan diri dalam usaha apapun yang kita lakukan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengungkapkan, selama masa pandemi perempuan dibayang-bayangi resiko kesehatan yang lebih tinggi, baik mental maupun fisik. Tapi ia mengaku optimistis kalau perempuan itu selalu mampu keluar dari situasi-situasi yang paling pelik.

“Kita lihat pada masa-masa konflik dan kerusuhan. Perempuan itu seperti legenda burung Phoenix, selalu bisa hidup dari wreckage, bangkit dari abu kerusakan,” papar Andy.

Psikolog keluarga dan praktisi konseling kesehatan mental, Ita D. Azly mengungkapkan cara agar perempuan bisa menjadi tangguh. Karena itu perempuan harus membangun kesadaran diri, sebagai dasar untuk mengembangkan diri sendiri.

“Kita perlu membangun kompetensi diri dan kemudian kompetensi sosial,” imbuhnya.

Diketahui, webinar nasional ini dihadiri juga Ketua Persaudaraan Istri Anggota (PIA) Fraksi Partai Demokrat DPR RI Aliya Rajasa Yudhoyono, anggota F-PD DPR RI Hj. Meilani Suharli dan ketua panitia Dr. Susilawati.


Annisa Pohan: Perempuan Rentan Alami Kekerasan Selama Pandemi