Polri Ungkap Kebiasaan Ali Kalora Hingga Berhasil Ditembak Mati

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Polri Ungkap Kebiasaan Ali Kalora Hingga Berhasil Ditembak Mati


JawaPos.com – Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Ahmad alias Ali Kalora telah tewas ditembak mati oleh Satgas Madago Raya. Keberadaan Ali Kalora terendus petugas akibat dia kerap kali turun gunung dan meminta logistik kepada warga.

“Dari hasil pendalaman ditemukan bahwa Ali Kalora sering kali turun dan meminta untuk disediakan kebutuhan logistik kepada warga,” kata Kabag Ban Ops Densus 88 Anti Teror Polri Kombes Pol Aswin Siregar saat dihubungi, Sabtu (25/9).

Aswin menuturkan, kebiasaan Ali Kalora ini sudah terdeteksi sejak September 2021. Berbekal dari informasi tersebut, petugas di lapangan melakukan pemetaan untuk mengintai gerak gerik kelompok MIT.

Hingga pada akhirnya, pada 18 September 2021 tim mendeteksi Ali Kalora bersama Jaka Ramadhan alias Ikrima akan turun gunung untuk menjemput barang yang telah dipesan. Saat target turun, tim melakukan penyergapan hingga berhasil menembak mati keduanya.

“Ali Kalora dan Ikrima menjumpai seseorang untuk menjemput barang yang telah dipesan. Selanjutnya, tim melakukan penyergapan sehingga keduanya tertembak dan mati di tempat,” jelas Aswin.

Sebelumnya, kontak senjata terjadi antara Satgas Madago Raya dengan kelompok teroris MIT. Peristiwa terjadi di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (18/9) sekitar pukul 17.20 WITA.

Dalam kontak senjata ini, pimpinan MIT, Ali Ahmad alias Ali Kalora tewas ditembak mati oleh petugas. Dia merupakan salah satu Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus terorisme yang jadi sasaran utama aparat. Ali diketahui sebagai pemegang tongkat kepemimpinan MIT pasca ditangkapnya Santoso.

“Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora yang pernah menggegerkan karena menyembelih banyak warga dengan sadis di Sulteng, setelah buron hampir setahun, hari ini ditembak mati oleh Densus AT/88,” kata Menko Polhukam Mahfud MD melalui akun Twitter resminya @mohmahfudmd.

Selain Ali, Satgas Madago Raya juga menembak mati 1 DPO lainnya. Yakni Jaka Ramadhan alias Ikrima. “Ia ditembak bersama seorang anak buahnya yang bernama Ikrimah. Masyarakat harap tenang,” imbuh Mahfud.

Dengan tewasnya 2 DPO ini, maka kelompok MIT hanya tersisa 4 orang lagi yang masih buron. Mereka yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Rukli, dan Suhardin alias Hasan Pranata.


Polri Ungkap Kebiasaan Ali Kalora Hingga Berhasil Ditembak Mati