Pemerintah Gaungkan Program Mahasiswa Peduli Stunting

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pemerintah Gaungkan Program Mahasiswa Peduli Stunting


JawaPos.com – Indonesia memiliki target untuk mencapai generasi emas pada 2045. Untuk itu, harus didukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan agar mencegah anak terlahir stunting.

Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pun meluncurkan program Mahasiswa Peduli Stunting atau disebut Mahasiswa Penting. Program itu merupakan bentuk pendampingan kepada keluarga berisiko stunting.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Suprapto mengatakan, melalui pendampingan mahasiswa, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan stunting di tingkat keluarga.

“Peran dan keterlibatan mahasiswa di perguruan tinggi memiliki potensi dalam melakukan edukasi kepada masyarakat, sekaligus mengaplikasikan ilmu untuk pemberdayaan masyarakat,” ujar dia dalam keterangannya, Minggu (26/9).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Oleh karena itu, target penurunan angka stunting hingga 14 persen di 2024 harus benar-benar digenjot dengan melibatkan semua pihak, termasuk mahasiswa.

“Stunting ini bukan hanya concern orang kesehatan saja, tapi seluruh lintas ilmu. Maka saat memberikan edukasi, mahasiswa juga bisa melakukannya lewat pendekatan budaya setempat dan memberikan contoh,” ucapnya.

Sebagai penanggungjawab percepatan penanganan stunting sesuai amanat Perpres 72/2021, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menegaskan bahwa program Mahasiswa Penting akan digaungkan hingga ke seluruh perguruan tinggi. Jangkauannya pun akan secara luas menyentuh masyarakat hingga pelosok Tanah Air.

Kendati, ia mengakui, pencegahan dan penanganan stunting masih sangat terhambat oleh pemahaman masyarakat yang masih rendah. Bahkan, perilaku untuk memfokuskan agar mencegah lahirnya anak stunting juga tidak belum benar-benar tepat dilakukan.

“Stunting ini jadi masalah atau hambatan menuju 2045. Kita gandeng mahasiswa agar mereka ikut memberikan edukasi terutama kepada calon pengantin, ibu hamil berisiko, dan ibu menyusui. Namun perlu diingat karena ini upaya pencegahan maka tidak ada kata berhenti dan harus terus dilakukan,” tandas Hasto.


Pemerintah Gaungkan Program Mahasiswa Peduli Stunting