Chelsea vs Manchester City: Si Profesor Sudah Punya Formula Baru

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Chelsea vs Manchester City: Si Profesor Sudah Punya Formula Baru


JawaPos.com – Thomas Tuchel benar-benar menunjukkan bahwa ”Si Profesor” memang julukan yang layak baginya.

Khususnya saat tactician Chelsea tersebut beradu taktik dengan tactician Manchester City Pep Guardiola.

Tuchel selalu mempunyai siasat baru yang sulit diredam Pep.

Dari tiga pertemuan dengan Pep di Premier League sepanjang musim lalu, rekor Tuchel sempurna alias selalu menang.

Dari tiga pertemuan itu, Tuchel tidak pernah menempatkan komposisi pemain yang sama melawan tim Pep.

Yang pasti berubah adalah komposisi di lini serang.

Tetap mengusung formasi 3-4-2-1 dengan dua kreator serangan di belakang striker, trisula yang dimainkan Tuchel selalu berganti-ganti.

Misalnya, menempatkan Mason Mount dan Hakim Ziyech di belakang Timo Werner ketika sukses menyingkirkan City di semifinal Piala FA.

Tuchel mengubah dua kreator di belakang Werner dengan menempatkan Christian Pulisic-Ziyech ketika The Blues kembali mempecundangi City dalam matchweek ke-35 Premier League.

Dan, saat memenangi final Liga Champions, pilihan di belakang Turbo Timo –julukan Timo Werner– adalah duo Mount dan Kai Havertz.

Berbagai perubahan itu ternyata efektif. Setiap pemain yang diturunkan berkontribusi dalam terjadinya gol.

Sebut saja Ziyech dengan 2 gol, Havertz 1 gol, Werner 2 assist, dan Mount 1 assist.

Nah, malam nanti Tuchel sudah pasti memainkan formula baru di lini depan Chelsea saat Pep bersama City datang ke Stamford Bridge, London (siaran langsung Mola TV pukul 18.30 WIB).

Keberadaan Romelu Lukaku adalah garansi formula baru Si Profesor.

Tinggal menanti siapa yang menjadi dua penyangga striker berjuluk Big Rom tersebut.

”Tak peduli siapa yang akan bermain, kami berada di setiap pertandingan dengan hasrat yang sama: kejam di depan gawang lawan dan mempertahankan gawang kami,” ungkap bek Chelsea Trevoh Chalobah via laman resmi klub.

Chalobah adalah pemain akademi yang musim ini mendapatkan tempat di tim utama.

Bek 22 tahun itu sudah memainkan 5 laga dan mampu mencetak 1 gol.

Meski baru merasakan sentuhan Tuchel, Chalobah sudah dibuat kagum atas filosofi Si Profesor.

”Dia (Tuchel) telah menanamkan sistem permainan yang membuat siapa pun pemain tinggal menjalankannya,”

”Sebagai pemain, kami berusaha memberikan kemenangan lagi (atas City, Red),” imbuh bek yang musim lalu dipinjamkan ke FC Lorient tersebut.

Menyadari Lukaku menjadi formula baru yang diandalkan Tuchel, Pep telah menyiapkan antisipasi.

Sebagaimana dikutip Football London, salah satu alasan Pep mengistirahatkan bek-bek utamanya dan memilih untuk memainkan kuartet bek dari tim U-23 di Piala Liga (22/9) adalah Lukaku.

Ruben Dias dkk dituntut bekerja ekstrakeras malam nanti.

”Dia (Lukaku) telah menjadi striker yang punya kecepatan. Itu makin melengkapi kekuatannya dalam body charge maupun penyelesaian setiap serangan melalui bola-bola atas,” ulas Sang Filsuf, julukan Pep.


Chelsea vs Manchester City: Si Profesor Sudah Punya Formula Baru