Foto Tabel Peluncuran Varian Baru Covid-19 Menyesatkan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Foto Tabel Peluncuran Varian Baru Covid-19 Menyesatkan


MUNCUL kabar tentang varian baru Omicron yang sudah direncanakan sebelumnya di media sosial. Informasi itu dilengkapi tabel bulan disertai tahun. Katanya, varian Omicron muncul lebih cepat dari target Mei 2022.

”Saya merasa malu sama orang yg tdk vaksin tp kebal dr serangan virus seperti dibawah. Lagian itu virus varian popcorn seharusnya bulan mei 2022 muncul, lah ini kok tdk sesuai jadwal.????,” tulis akun Facebook Rosyid Masboy pada 28 November 2021.

Akun tersebut memperlihatkan tabel berisi nama varian Covid-19. Varian Omicron disandingkan dengan keterangan may 2022. Memberikan narasi ”tidak sesuai jadwal” bisa menimbulkan persepsi bahwa kemunculan varian tersebut telah direncanakan. Selain itu, terdapat beberapa logo instansi, di antaranya Universitas Johns Hopkins, World Economic Forum, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (bit.ly/MunculLebihAwal).

Dari informasi yang dihimpun, varian baru B.1.1.529 atau Omicron itu mula-mulanya dilaporkan Afrika Selatan ke WHO pada 24 November 2021. Lalu pada 26 November para peneliti dan penasihat WHO menyatakan bahwa varian tersebut patut diwaspadai. Nah, agar mempermudah penelitian, diberikan dengan pelafalan abjad Yunani, yakni Omicron.

Situs resmi WHO juga mengulas pelacakan varian itu. Tentu daftar hasil temuan WHO juga tak sesuai dengan gambar yang beredar di medsos. Misalnya, varian Alpha, Beta, dan Gamma tidak disebutkan dalam unggahan menyesatkan tersebut. Padahal, varian-varian itu muncul mengawali sampel dari kemunculan virus tersebut.

Tentu data tabel varian itu tak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan WHO. Sebab, organisasi tersebut melakukan pembaruan klasifikasi SARS-CoV-2 yang dibuat secara berkala dan berdasar distribusi geografis variants of concern (VOC). Selain itu, penamaan juga berdasar ringkasan karakteristik fenotipiknya (penularan, keparahan penyakit, risiko infeksi ulang, dan dampak pada diagnostik serta kinerja vaksin). Anda dapat membacanya di bit.ly/HasilPelacakanWHO.

Situs pencari fakta Agence France-Presse (AFP) juga mengulas informasi yang keliru tersebut. Narasi yang dimunculkan pun tak jauh berbeda, yakni kemunculan varian Delta adalah perencanaan atau disengaja. Padahal, menurut penjelasan AFP, virus itu bisa bermutasi dan tidak ada bukti pandemi telah dirancang dari munculnya varian-varian SARS-CoV-2.

Nah, kemunculan varian Covid-19 itu muncul secara acak. Catherine Hill, epidemiolog di Institut Gustave Roussy di Prancis, mengonfirmasi perihal acak alami mutasi virus. ”Virus bermutasi tanpa tujuan dan ada sistem seleksi. Yang berarti jika sebuah varian memiliki keunggulan, khususnya apabila ia lebih menular, ia akan berhasil,” ujarnya. Anda dapat membacanya di bit.ly/JadwalSesat.

FAKTA

Daftar peluncuran varian baru yang mencatut logo WHO, Universitas Johns Hopkins, dan World Economic Forum menyesatkan. Ilmuwan menggunakan urutan genom untuk mengidentifikasi varian baru.


Foto Tabel Peluncuran Varian Baru Covid-19 Menyesatkan