Kawasan Wisata Tabebuya dan Bungur Berkemaran, Kota Madiun Rasa Osaka

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Kawasan Wisata Tabebuya dan Bungur Berkemaran, Kota Madiun Rasa Osaka


JawaPos.com – Tinggal menunggu hari, Kota Madiun menjelma Osaka atau sederet kota di Jepang yang dikenal dengan bunga sakuranya. Kini, berbagai jenis bunga yang ditanam setahun terakhir itu sedang mekar-mekarnya. Menambah daya tarik destinasi wisata yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun.

Bahkan, konsep pembangunan pariwisata mulai Sumber Umis, Sumber Wangi, Pahlawan Street Center (PSC), hingga konsep PeceLand dalam rangka recovery ekonomi itu diapresiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam acara bimtek adaptasi kebiasaan baru (AKB) sektor pariwisata.

Tak kurang enam ribuan pohon telah ditanam di sepanjang jalan dan ruang terbuka hijau (RTH). Di Jalan Pahlawan telah dihiasi sekitar 2.500 pohon dari berbagai jenis. Mulai bungur, tabebuya, bugenvil, flamboyan, soga, hingga pule berukuran raksasa. Keberadaan pohon berbunga yang digencar-gencarkan setahun terakhir itu, menjadi satu paket dengan grand konsep pembangunan wisata di Kota Madiun.

Wali Kota Madiun Maidi mengungkapkan bahwa semua itu merupakan bentuk dari konsep penataan pariwisata kota tanpa sumber daya alam (SDA). Dengan sejumlah pembangunan tersebut, pemkot mampu menarik tingkat kunjungan warga dari luar daerah. Hasilnya, ekonomi UMKM ikut terkerek. ‘’Ini (pembangunan grand design, Red) baru sekitar 70 persen. Pada 2021–2022 akan kami promosikan. Karena memang sudah jadi,’’ kata Maidi.

Selain menata pariwisata kota, pemkot juga tengah berupaya menarik investor yang bergerak di sektor perhotelan bintang 4–5 serta rumah sakit internasional. Bahkan, pemkot siap membantu para investor tersebut dalam mencari lahan. ‘’Sehingga, frekuensi orang datang ke Kota Madiun akan lebih lengkap. Baik berwisata, berobat, maupun kuliner,’’ terang mantan sekda Kota Madiun tersebut.

Meski demikian, Maidi meminta para pelaku UMKM untuk membuat produk yang berkualitas dan menarik. Pihaknya akan memfasilitasi produk yang mereka jual dengan menyediakan pameran UMKM. ‘’Pemerintah pusat harus memberikan perhatian khusus agar UMKM di Kota Madiun mempunyai produk berkualitas,’’ tuturnya.

Selain Maidi, dalam acara bimtek adaptasi kebiasaan baru (AKB) pariwisata itu juga menghadirkan anggota DPR RI Abdul Hakim Bafagih melalui aplikasi Zoom. Menurutnya, gagasan Wali Kota Maidi membangun pariwisata Kota Madiun patut diapresiasi. Sehingga, diharapkan target menyerap 7 juta wisatawan dapat terpenuhi. ‘’Konsep pariwisata di Kota Madiun sangat ciamik. Karena dibagun mulai dari hulu sampai hilir. Tentu ini bisa menggerakkan ekonomi di semua sektor,’’ kata legislator PAN tersebut.

Sementara itu, Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area 4 Kemenparekraf Indriwahyu Susanti mengaku kombinasi destinasi wisata, budaya, dan kuliner yang dikonsep oleh Pemkot Madiun sudah bagus. Belum lagi semua hal tersebut didukung transportasi dan akomodasi yang komplet. ‘’Dengan kemudahan akses itu, tentu dapat membuka peluang besar pasar (ekonomi) yang lebih luas,’’ ujarnya.

Kawasan wisata Madiun di Sumber Umis, Sumber Wangi, Pahlawan Street Center (PSC) yang dikembangkan Pemkot Madiun. (Foto: Bagas Bimantara/Jawa Pos Radar Madiun)

Perawatan Ekstra Pohon Hias
Tanpa perawatan yang baik, tabebuya tak bisa dinikmati keindahannya. Setahun terakhir, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Madiun melakukan perawatan ekstra setiap harinya.

Untuk penyiraman seluruh pohon di kota, disperkim mengerahkan 105 tenaga upah dan menyiapkan 80 ribu liter air setiap harinya. Adapun perawatan tiap jenis pohon menyesuaikan karakternya. Semisal, pemberian pupuk untuk bugenvil dengan bungur tidaklah sama. ‘’Ada yang cukup disemprot pupuk anorganik, ada yang dicampur air. Yang tidak tahan air pakai pupuk cair. Menyesuaikan kebutuhan,’’ kata Jumakir, kabid Pertamanan, Permakaman, dan Penerangan Jalan Umum Disperkim Kota Madiun.

Perawatan enam ribuan pohon yang tersebar di tiap sudut kota tak boleh terlewat setiap harinya. Di Jalan Yos Sudarso dan Basuki Rahmat saja, tak kurang 1.500 pohon. Kebutuhan air untuk tanaman di musim kemarau ini meningkat. Setiap harinya disiapkan lima truk tangki berkapasitas 4 ribu liter. Satu truk diisi empat kali tiap beroperasi. Sehari saja tidak disirami, berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. ‘’Penyiraman wajib dilakukan tiap malam, 80 ribu liter air sehari untuk bunga di seluruh taman kota,’’ ungkapnya.

Pemberian pupuk diberikan secara berkala menyesuaikan karakter tanaman. Pupuk cair diberikan sore sebelum matahari terbenam. Khusus tanaman berbunga yang memiliki daun menggunakan pupuk organik dan anorganik. Setiap pekannya juga diaplikasikan gandasil bunga dengan total kebutuhan 4 kilogram. Zat perangsang bunga itu menghabiskan satu liter setiap pekannya. Pun, tiga bulan sekali diaplikasikan pupuk mutiara dengan total kebutuhan 1 kuintal. Pengamatan hama dan penyakit untuk kendali juga setiap hari. ‘’Yang baru ditanam itu sangat rawan. Kalau sudah mulai tumbuh daun, dilakukan pengamatan hama dan penyakit setiap harinya,’’ terang Jumakir.


Kawasan Wisata Tabebuya dan Bungur Berkemaran, Kota Madiun Rasa Osaka