Danlanmar Kolonel Idi Rizaldi Menularkan Virus Seni Akar Jati

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Danlanmar Kolonel Idi Rizaldi Menularkan Virus Seni Akar Jati


Menginap di beberapa desa dilakukan Komandan Pangkalan Marinir (Danlanmar) Surabaya Kolonel Marinir Idi Rizaldi. Tujuannya, mencari akar kayu jati. Di tangannya, barang-barang itu diubah menjadi karya seni yang luar biasa. Ratusan karya tersebut dibagikan kepada ratusan prajurit di satuannya.

WAHYU ZANUAR BUSTOMI, Surabaya

HIASAN kayu jati menjadi hal yang lumrah di Pangkalan Marinir, Jalan Opak, Surabaya. Di beberapa sudut pun terdapat aneka bentuk kreasi kayu. Mulai kursi, meja, tempat cuci tangan, hingga hiasan tempat bunga. Semuanya terbuat dari akar kayu jati. Bentuk satu sama lain pun, tidak ada yang sama.

Tekstur dan bentukan hasil kreasinya bukan karena tangan. Melainkan terbentuk alami. Maklum, usia akar yang ratusan tahun membuat strukturnya menjadi unik. Apalagi jenis akar jati yang sudah menjadi fosil. Semakin lama, nilai seninya semakin indah.

Perburuan akar jati awalnya tidak mudah. Kolonel Idi Rizaldi harus menginap di beberapa lokasi hutan. Misalnya, Jatirogo, Tuban, dan Nganjuk. Hal itu bukan tanpa alasan. Dia harus bertemu dengan warga sekitar. Terutama penggali akar jati.

Untuk menuju lokasi, aksesnya tidak mudah. Mobil tidak bisa masuk. Apalagi truk. Akar jati hanya bisa dibawa dengan gerobak. Kemudian dibawa ke jalan raya untuk dinaikkan ke truk.

Dulu kegiatan itu tidak dilakukan sendirian, tapi dengan prajuritnya. Mencari akar jati tidaklah sulit. Di beberapa daerah, bahan itu dianggap limbah karena mengganggu proses penanaman pohon jati yang baru.

’’Saya heran, padahal akar jati ini banyak diburu orang luar,’’ ucap Idi.

Biayanya tidaklah mahal. Bahkan bisa dibilang gratis. Sebab, biayanya hanya dikeluarkan untuk pengambilan akar jati. Prosesnya pun tidak sembarangan. Harus menggunakan crane. Maklum, selain ukurannya sangat lebar, akar jati sudah terpendam sekian meter.

Sebagian besar usia akar jati yang didapat sangat tua. Bahkan ratusan tahun. Menurut Idi, lokasi akar jati sekilas tidak terlihat. Sebab, areanya sudah ditanami tebu dan sejenisnya. Nah, yang paham lokasi itu hanya warga sekitar.

Dilahirkan dari ibu yang berasal dari Jepara dan bapak bekerja di Perhutani, Idi paham akan kayu sejak kecil. Apalagi, usaha saudaranya adalah mebel. Namun, insting seninya terhadap kayu muncul di usia 30 tahunan.

Saat itu Idi hanya membuat workshop di rumahnya. Namun, setelah kariernya naik, dia mulai membuka workshop di satuannya. Seperti halnya saat menjabat Danlanmar Surabaya sekarang. Saat ini ada tiga tempat workshop untuk membuat kreasi. Yakni, Lanmar Jalan Opak, Detasemen Angkutan (Denang) Lanmar di Karang Pilang, dan rumahnya.

Pembuatan tempat workshop di satuannya bukan tanpa alasan. Dia ingin menjadikan akar kayu jati sebagai sarana komunikasi dengan para prajurit. Termasuk berbagi ilmu dan mengasah kreativitas.

’’Saya punya program tebar virus jati,’’ ucapnya.

Alhasil, ratusan prajuritnya kini terpapar virus seni akar kayu jati. Ada hal unik yang dilakukan Idi kepada para anggotanya. Dia sengaja memberikan hasil kreasinya secara gratis kepada prajuritnya. Dari sekitar 600 anggota Marinir di Lanmar Surabaya, setidaknya 300 lebih sudah mendapat kreasi dari akar jati itu.

Idi menjelaskan, akar jati bisa dibuat menjadi berbagai macam benda. Dia sengaja memberikan kreasinya kepada prajuritnya. Harapannya, mereka bisa memancing kreativitas. Ilmu dan cara pengerjaannya juga dia bagikan. Termasuk cara bagaimana serat kayu keluar.

Di workshop-nya, saat waktu luang dia selalu melihat kemajuan prajuritnya. Terutama soal proses pengerjaan akar jati. Sebab, akar jati itu unik. Pengerjaannya tidak membutuhkan sentuhan banyak tangan. Hanya perlu sedikit finishing.

Menurut Idi, melalui seni gembol jati, komunikasi dengan prajurit bisa berjalan lancar. Hasil jadinya pun bisa dinikmati sembari ngopi. Maklum, banyak kursi dan meja di Lanmar Surabaya yang dibuat dari akar kayu jati.

Idi pun berprinsip, jika pindah tugas, setidaknya sudah ada peninggalan. Begitu pun untuk para prajuritnya. ’’Misalnya pindah dinas, ya tetap saya biarkan di sini,’’ terangnya.

Dia berharap para prajurit bisa mengikuti langkahnya. Setidaknya bisa memanfaatkan akar jati yang dianggap limbah tersebut menjadi karya seni istimewa. 


Danlanmar Kolonel Idi Rizaldi Menularkan Virus Seni Akar Jati