Jenazah Nakes Gabriela Belum Bisa Dievakuasi dari Jurang di Kiwirok

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Jenazah Nakes Gabriela Belum Bisa Dievakuasi dari Jurang di Kiwirok


JawaPos.com–Jenazah tenaga kesehatan Gabriela Meilan, 22, yang meninggal setelah terjatuh ke jurang bersama rekannya Kritina Sampe, hingga Kamis (16/9), tidak bisa dievakuasi dari dasar jurang di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

’’Memang benar baru Kristina Sampe yang berhasil dievakuasi Kamis malam (16/9), setelah anggota TNI-Polri dibantu warga berupaya mengevakuasi Kristina yang mengalami luka-luka dan trauma,’’ kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito seperti dilansir dari Antara.

Jenazah Gabriella belum bisa dievakuasi karena kawasan itu dilanda hujan dan berkabut sehingga menyulitkan upaya evakuasi. Jenazah korban berada di kedalaman sekitar 500 meter sehingga cukup sulit dievakuasi dengan peralatan terbatas ditambah cuaca yang tidak bersahabat.

’’Mudah-mudahan, cuaca cerah sehingga evakuasi terhadap jenazah yang diduga terjatuh saat mencari perlindungan ketika KKB melakukan pembakaran,’’ ucap Cahyo.

Ketika ditanya tentang kondisi para nakes yang mengalami luka-luka, AKBP Cahyo mengatakan, dari laporan yang diterima, kondisi mereka relatif membaik, namun masih trauma.

KKB pimpinan Lamek Taplo, selain baku tembak dengan aparat keamanan juga melakukan teror kepada masyarakat dengan membakar fasilitas umum di Kiwirok.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua Donald Arrongear menyatakan prihatin atas kasus kekerasan yang dialami tenaga kesehatan di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. ’’Kami sangat prihatin terhadap kekerasan yang dialami nakes karena seharusnya mereka dilindungi oleh berbagai pihak,’’ kata Arrongear.

Menurut dia, seharusnya petugas kesehatan dan guru harus dilindungi berbagai pihak termasuk kelompok-kelompok lain karena keberadaan mereka memang untuk melayani masyarakat. Sesuai Konvensi Jenewa 1949, nakes harus dilindungi.

’’Namun yang terjadi di Kiwirok malah sebaliknya nakes menjadi korban. Mudah-mudahan tidak ada lagi nakes yang menjadi korban penganiayaan dari kelompok manapun,’’ ucap Donald Arrongear.

’’Kami berharap pemda dan aparat keamanan membantu memberikan keamanan kepada petugas kesehatan yang bertugas di daerah,’’ tambah Donald Arrongear.

Lima orang nakes terluka, termasuk seorang meninggal setelah terjatuh ke jurang saat terjadi baku tembak dengan aparat keamanan dengan KKB di Kiwirok, Senin (13/9).


Jenazah Nakes Gabriela Belum Bisa Dievakuasi dari Jurang di Kiwirok