Berlibur di Hotel Kapsul Selama Pandemi, Amankah Sirkulasi Udaranya?

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Berlibur di Hotel Kapsul Selama Pandemi, Amankah Sirkulasi Udaranya?


JawaPos.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membenarkan bahwa virus Korona bisa menular lewat udara di dalam ruangan melalui aerosol. Penularan bisa terjadi jika berada di dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk. Di satu sisi, kini dunia pariwisata sudah mulai bergeliat kembali terutama dari sektor akomodasi dan perhotelan seperti hotel kapsul.

Tren wisata di hotel kapsul mulai bergeliat lagi setelah kampanye #dirumahaja berubah menjadi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Protokol kesehatan juga harus selalu dipatuhi oleh pihak pengusaha dan pengunjung. Masalahnya, ukuran hotel kapsul yang lebih kecil dibanding hotel pada umumnya, amankah dari sisi kesehatan? Bagaimana dari sisi sirkulasi udaranya?

Dalam Webinar bertajuk ‘Efisiensi Ruang, Membuka Peluang’, baru-baru ini, Direktur Utama (Chief Executive Officer – CEO) dan President PT. Bobobox Mitra Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Bobobox, Indra Gunawan menjelaskan tren wisata hotel kapsul di tengah pandemi diyakini akan diminati karena masyarakat semakin mengetatkan pengeluaran namun tetap sudah jenuh berada di rumah saja serta ingin mulai liburan. Maka liburan dengan budget rendah adalah sasaran para traveler. Semangatnya, kata dia, wisata tetap harus mematuhi protokol kesehatan.

“Pada umummya standar sama dengan mengikutu protokol kesehatan pemerintah. Masker, faceshield, ukut suhu harus ada. Dan semua kamar pasti disemprot desinfektan setiap kali tamu setelah cek out dan mau cek in. Justru hotel kapsul lebih mudah dibersihkan karena kan ruangannya jauh lebih kecil,” jelasnya.

Bicara soal sirkulasi udara dan penularan virus Korona lewat udara, Indra mengaku sudah mengetahui informasi tersebut. Menurutnya hotel kapsul dibuat dengan sirkulasi udara berupa exhaust di masing-masing kamar untuk keluar masuknya sirkulasi udara. Selain itu AC yang digunakan bukan AC sentral melainkan AC di masing-masing kamar.

“Aspek sirkulasi udara adalah aspek yang sangat kami monitor ketat saat ini mengingat benar ada risiko penularan lewat udara. Dipastikan ada jalur udara masing-masing setiap kapsul jadi lebih aman,” kata Indra.

Hotel kapsul juga menggunakan fitur solusi sistem ozone yang bisa memurnikan udara tiap ruangan. Exhaust dan AC tidak terbagi dengan tamu yang lain.

“Sebab ada kan di beberapa hotel yang AC-nya sentral itu lebih berisiko,” jelasnya.

Indra meyakini daerah destinasi Bandung dan Jogjakarta akan ramai didatangi wisatawan domestik dalam 1-2 tahun ke depan sambil memulihkan ekonomi pasca pandemi. Hotel kapsul akan lebih banyak dipilih karema sesuai dengan isi kantong traveler di masa pandemi ketimbang memilih hotel berbintang.

Saksikan video menarik berikut ini:

 


Berlibur di Hotel Kapsul Selama Pandemi, Amankah Sirkulasi Udaranya?