Pasar Saham Pekan Ini Bakal Dibayangi Sentimen The Fed Hingga PSBB DKI

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pasar Saham Pekan Ini Bakal Dibayangi Sentimen The Fed Hingga PSBB DKI


JawaPos.com – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan menyambut awal September 2020 bakal diwarnai berbagai sentimen baik global maupun domestik. Sentimen keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) diprediksi mempengaruhi pasar modal Indonesia.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, perubahan pendekatan kebijakan Federal Reserve The Fed yang disampaikan Jerome Powell punya inplikasi jangka panjang ke pasar keuangan. Sebelumnya bank sentral AS berusaha mendorong ekonomi dan ketika inflasi mencapai 2 persen maka the Fed mulai menaikan suku bunga.

Menurutnya, The Fed sekarang akan mengadopsi target inflasi rata-rata yang akan membuat bunga tetap rendah ketika inflasi naik di masa depan. Inflasi akan di rata-rata sehingga butuh waktu lebih lama sebelum The Fed menaikan suku bunga.

“Hal ini punya inplikasi positif bagi pasar keuangan di jangka panjang,” ujarnya dalam pesan singkatnya, Senin (31/8).

Hans melanjutkan, selain bunga yang rendah, Fed diperkirakan terus mengelontorkan stimulus untuk mendorong ekonomi untuk mencapai target inflasi 2 persen. Padahal, sejak krisis 2008 ekonomi sangat sulit naik di atas 2 persen dalam jangka panjang. Sehingga ini mendorong perkiraaan panjangnya rezim suku bunga rendah.

“Pasar saham dan obligasi cenderung positif jangka panjang karena harapan bunga yang rendah dan stimulus yang terus diberikan dimasa yang akan datang bahkan ketika ekonomi sudah pulih dari pandemi Covid 19. Ketika vaksin ditemukan dan pandemi bisa diatasi pasar masih akan melihat stimulus dan bunga rendah akibat menunggu rata-rata inflasi naik. Dana murah ini akan masuk ke emerging market termasuk ke Indonesia,” jelasnya.

Sementara untuk sentimen domestik, lanjutnya, pasar saham tanah air akan dipengaruhi oleh Pemprov DKI Jakarta kembali melakukan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Hal ini mendorong kemungkinan besar ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga mengalami pertumbuhan negatif.

“Hal ini akan memperbesar kemungkinan Indonesia mengalami resesi,” ucapnya.

Menurutnya, upaya pemerintah pusat mendorong pertumbuhan ekonomi di semester kedua sangat di apresiasi pelaku pasar keuangan. Pemerintah pusat agresif melakukan belanja pemerintah dan mengucurkan bantuan pada masyarakat dan UMKM, dunia usaha atau korporasi. Pemerintah akan kembali mendorong proyek infrastruktur di semester kedua ini.

“Hal ini menimbukan harapan pertumbuhan ekonomi di Kuartal ke 4 akan kembali positif,” imbuhnya.

Hans Kwee menyebut, IHSG berpeluang konsolidasi cenderung melemah setelah penguatan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

“Kami perkirakan IHSG akan bergerak dengan support di level 5.324 sampai 5.218 dan resistance di level 5.400 sampai 5.450,” tutupnya.


Pasar Saham Pekan Ini Bakal Dibayangi Sentimen The Fed Hingga PSBB DKI