GAPPRI Produksi Tembakau Anjlok 30-40 Persen Karena Covid-19

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

GAPPRI Produksi Tembakau Anjlok 30-40 Persen Karena Covid-19


JawaPos.com – Sekretaris Jenderal Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) Willem Petrus Riwu memperkirakan volume produksi tembakau menurun secara signifikan akibat dari pandemi Covid-19. Sehingga perlu adanya roadmap yang jelas dan memberi kepastian terhadap industri ini.

“Produksi 2020 diperkirakan turun 30 hingga 40 persen,” ujarnya acara diskusi virtual, Minggu (30/8).

Willem menjelaskan, perkiraan penerimaan negara dari cukai rokok pun akan terkoreksi menjadi Rp 165 triliun atau turun dari target penerimaan Cukai Hasil Tembakau (CHT) yang ditetapkan sebesar Rp 173,14 Triliun. Dengan demikian, pihaknya roadmap dinilai perlu dalam mempertahankan kinerja Industri Hasil Tembakau (IHT)

Willem menyebutkan, akibat pandemi Covid-19 banyak industri yang membutuhkan kepastian termasuk IHT yang saat ini posisinya senantiasa merasa terancam. Mulai dari agenda perubahan struktur cukai, kenaikan tarif eksesif hingga perubahan regulasi yang terus menekan IHT.

“Perlu komitmen bersama pemerintah dan pemangku lepentingan lainnya untuk memberi masa pemulihan dan berhenti menerbitkan kebijakan yang menciptakan ketidakpastian usaha selama 3 tahun bagi usaha IHT selama masa pemulihan,” tuturnya.

Willem juga menambahkan, agar pemerintah menetapkan IHT sebagai industri prioritas, mengingat peran strategis IHT yang sangat vital dan strategis. Pasalnya, industri tembakau memang menjadi penyumbang kontribusi cukai tertinggi di bandingkan yang lainnya yaitu sebanyak 61,4 persen atau sebesar Rp 200 triliun.

Sementara itu, pemerintah telah menargetkan penerimaan Cukai Hasil Tembakau pada 2021 sebesar Rp 172,75 triliun. Target ini lebih tinggi 4,7 persen. Artinya ada kenaikan sekitar Rp 7,81 triliun atas target cukai rokok tahun depan. “Cukai rokok ini kontribusinya 61 persen atau setara Rp200 triliun. Kita pinjam juga ga dapet. Jadi amharus dijagain ini, jangan sampai tergerus industrinya,” tutupnya.


GAPPRI Produksi Tembakau Anjlok 30-40 Persen Karena Covid-19