Dari Kulit Buaya, Tas Hermès Birkin Sentuh Rekor Premium Saat Pandemi

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Dari Kulit Buaya, Tas Hermès Birkin Sentuh Rekor Premium Saat Pandemi


JawaPos.com – Keinginan memiliki tas tangan mewah ternyata terbukti dari penjualan tas label rumah mode Prancis selama pandemi. Tas Hermès Birkin selama pandemi global justru menyentuh rekor premium menurut pengecer.

Rumah lelang Christie’s mengatakan bahwa salah satu dari dua tas terlaris dalam sejarah adalah Birkin yang terbuat dari kulit buaya dengan harga hampir USD 390 ribu atau setara Rp 5,4 miliar pada November. Di reseller Privé Porter, premi saat ini 50 sampai 100 persen dari harga eceran.

“Kecuali untuk beberapa versi kolektor, yang bisa mencapai 10 kali lipat harga eceran,” kata Direktur Pelaksana Perusahaan Jeffrey Berk, seperti dilansir dari CNN, Minggu (16/5).

Baca Juga: Pergi ke Gym, Jennifer Lopez Jinjing Tas Hermes Rp 1,4 Miliar

Tas birkin, yang dijual mulai dari USD 9 ribu atau Rp 126 jutaan hingga lebih dari USD 500 ribu atau Rp 7 miliar dibuat oleh perusahaan rumah mode Prancis, Hermès. Hermès hanya memproduksi dalam jumlah terbatas untuk dijual setiap tahun. Mendapatkan Birkin langsung dari pembuatnya adalah hal yang sulit, hanya bisa dicapai melalui status selebritas atau pengusaha.
Tak heran tas ini memiliki nilai jual terbaik.

Permintaan untuk Birkins belum melambat. Selama pandemi, justru pelanggan tas Birkin atau Kelly tidak memilih bepergian atau membeli rumah atau mobil mewah.

“Mereka punya banyak uang dan justru masih senang membeli tas,” katanya.

Privé Porter membuka toko pertamanya pada bulan November di mal Brickell City Center kelas atas Miami. Ini adalah negeri ajaib Birkin, yang memiliki tas Birkin dan Kelly ikonik.

Lalu aoa Birkins yang sedang tren terpanas melalui pandemi?

Orang suka membeli model yang lebih kecil. Dan warna merah muda selalu menjadi warna paling populer untuk tas Hermès.

Di antara Birkins termahal di toko saat ini adalah sepasang tas kecil lebarnya hanya 20 centimeter. Harganya USD 450 ribu atau Rp 6,3 miliar. Ketika banyal negara terkunci, Berk mengira penjualan barang mewah akan terhenti.

“Kami pikir justru akan terhenti saat pandemi. Tapi Maret dan April tahun lalu justru menjadi bulan penjualan terbesar kami,” katanya.

Pengecer mencatat USD 3 juta dalam penjualan setiap bulan ketika pada bulan-bulan sebelumnya dibutuhkan setengah dari jumlah itu per bulan. Penjual barang mewah The RealReal juga mengatakan bahwa permintaan tas Birkin menguat selama pandemi.

Kepala Fashion Sasha Skoda mencatat bahwa penjualan produk Hermès tumbuh sepertiga selama tahun sebelumnya, dengan tas tangan Birkin menjadi salah satu gaya yang paling didambakan, terutama di kalangan milenial. Investasi alternatif untuk orang kaya.

Skoda mengatakan, Birkins masih diminati pada 2021 dan sebagai hasilnya, nilai jual kembali yang kuat akan terlihat. Sejauh tahun ini, nilai jual kembali tas Hermès naik 28 persen dibandingkan tahun lalu. Dan Birkins memimpin dengan harga jual rata-rata mereka naik lebih dari USD 4 ribu tahun-ke-tahun.

“Ini adalah waktu yang tepat bagi penjual untuk mendapatkan kembali sebagian besar (atau bahkan lebih) dari investasi awal mereka,” katanya.


Dari Kulit Buaya, Tas Hermès Birkin Sentuh Rekor Premium Saat Pandemi