Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang


JawaPos.com–Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian DKI Jakarta berpotensi turun hujan pada Senin (31/5) siang hingga petang. BMKG, dalam akun Twitter Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, memprakirakan potensi hujan sejak siang hingga petang ada di Jakarta Barat, Pusat, Selatan, dan Jakarta Timur.

Waspada potensi hujan disertai kilat/ petir dan angin kencang di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang dan sore hari serta Kepulauan Seribu pada dini hari,” demikian peringatan dini BMKG dalam akun Twitter @BPBDJakarta tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini perihal potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia pada Senin (31/5). Dalam peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang, seperti di Aceh, Banten, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat.

Selanjutnya di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Lampung, Papua, Papua Barat, Riau. Lalu di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sumatera Selatan.

Di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan pada siang dan sore hari (31/5).

Di Jawa Barat, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang pada siang atau sore hari hingga malam hari diprakirakan terjadi di Kabupaten dan Kota Bogor, Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Karawang, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Bandung Raya, Indramayu, dan Sumedang.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, lembaganya hingga kini masih menghadapi tantangan terkait upaya penyebaran informasi peringatan dini agar masyarakat lebih waspada.

Dwikorita mengatakan, peringatan dini yang dikeluarkan BMKG tidak selalu menarik maupun mendapat perhatian masyarakat. Contohnya, saat mengeluarkan peringatan dini dampak Siklon Tropis Seroja.

”Ada pakar sosial media yang menganalisis saat peringatan dini dikeluarkan, menjadi tren yang naik. Tapi, kemudian kalah dengan trendingnya yang lain, jadi peringatan dini dianggap tidak menarik,” kata Dwikorita.


Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang