Sistem Pendidikan Indonesia Belum Upayakan Cegah Kasus Seperti India

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Sistem Pendidikan Indonesia Belum Upayakan Cegah Kasus Seperti India


JawaPos.com – Pengamat dan Praktisi Pendidikan Indra Charismiadji menilai sistem pendidikan di Indonesia sampai hari ini belum ada langkah strategis baru yang diambil pemerintah menghadapi terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Seperti yang terjadi di India, Indonesia perlu memikirkan antisipasinya.

Malahan, pemerintah sendiri mewajibkan adanya opsi pelaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas apabila vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan di suatu sekolah sudah rampung. Padahal Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan rekomendasi agar PTM tidak dilaksanakan dulu.

Efektivitas pun belum dapat dikatakan berhasil, apalagi untuk melawan varian B167 seperti yang terjadi di India. “Melihat perkembangan tersebut, pembelajaran jarak jauh (PJJ) daring dapat disimpulkan sebagai cara yang paling tepat dalam mendidik anak-anak kita dalam kondisi ini,” ungkap dia kepada JawaPos.com, Selasa (4/5).

Sayangnya banyak pihak di Indonesia, dimotori oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sendiri, sudah menghakimi bahwa belajar daring itu menimbulkan learning loss dan banyak dampak negatifnya. Sementara dirinya meyakini bahwa belajar daring akan berdampak positif bagi perkembangan anak.

“Tentunya harus dengan cara yang berbeda implementasinya dengan cara tradisional. Dampak positif tidak akan muncul dengan cara guru berceramah di ruang Zoom selama berjam-jam dan mengirimkan tugas yang banyak jumlahnya ke siswa,” tuturnya.

Ia juga menilai sejak pertama kali satuan pendidikan melaksanakan belajar dari rumah, belum ada upaya nyata untuk membenahi kualitas PJJ daring. Tidak ada rencana pelatihan guru secara masif, pendampingan orang tua, dan stimulasi belajar untuk peserta didik.

“Bahkan Kemendikbudristek memilih untuk menghakimi bahwa PJJ daring pasti hasilnya buruk, dan sudah beberapa kali ‘memaksakan’ buka sekolah. Terbukti dengan adanya 3 (tiga) SKB 4 menteri tentang pembelajaran tatap muka,” ucap Indra.

“Suatu hal yang ironis, karena saat ini adalah era digital dan telah waktunya anak Indonesia dididik menjadi SDM unggul era digital,” tandasnya.

Sebagai informasi, India mencatatkan lonjakan kasus Covid-19 hingga ratusan ribu dalam beberapa pekan terakhir. Oleh karena itu, banyak negara yang melakukan pembatasan perjalanan dari India, termasuk Indonesia.


Sistem Pendidikan Indonesia Belum Upayakan Cegah Kasus Seperti India