Sambut Hari Ozon, Ajak Ibu-Ibu dan Remaja Bergaya Hidup Zero Waste

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Sambut Hari Ozon, Ajak Ibu-Ibu dan Remaja Bergaya Hidup Zero Waste


JawaPos.com- Nurul Haromaini Ali, ketua tim penggerak PKK Kabupaten Gresik, terus rajin blusukan ke kecamatan dan desa-desa. Rabu (15/9), istri Bupati Fandi Akhmad Yani itu giliran turun ke Kecamatan Wringinanom. Kebetulan, kunjungan itu bersamaan jelang Hari Ozon Internasional, yang diperingati setiap 16 September.

Dalam setiap kunjungannya, Nurul selalu melihat potensi dan beragam produk unggulan warga setempat. Terutama hasil kreasi para kaum hawa. Baik berupa produk olahan makanan, minuman, hingga kerajinan. Lalu, berdialog untuk mencoba mencarikan solusi bilamana terdapat kendala.

Yang menarik, Nurul juga mendatangi lembaga kajian ekokogi dan konservasi lahan basah (Ecoton). Dia ingin melihat pameran fish fersus flastik di halaman kantor Ecoton, yang sempat viral. “Piramida sampah ini membuat saya amazing. Bisa menjadi sarana edukasi semua pihak, untuk mulai mengelola sampahnya, memilah dan mengurangi sampah agar bisa mewujudkan zerowaste,” ungkap alumnus Unair itu.

Dikatakan, gerakan tersebut bisa menjadi contoh bagi wilayah lain di Gresik dalam menjaga lingkungan hidup. Apalagi motornya adalah anak-anak muda. Nurul pun berjanji akan terus ikut mendorong gaya hidup zero waste melalui upaya memilah sampah dan mengurangi plastik sekali pakai. “Kami di PKK Gresik sejalan dengan gagasan Ecoton dalam upaya pengurangan sampah melalui 3R (reduce, reuse dan recycle). Kita harus bersama-sama mengurangi sampah,” katanya.

Tonis Afrianto, direktur teknis zero waste Ecoton, mengatakan, pihaknya akan terus mengkampanyekan gaya hidup zero waste. Utamanya kepada anak-anak muda dan perempuan di wilayah Gresik selatan. Salah satunya dengan menggelar pameran bahaya penggunaan plastik sekali pakai.”Kami membuat instalasi lorong yang terbuat dari 3.544 botol plastik. Angka itu setara dengan sampah botol plastik yang dihasilkan masyarakat selama 3 tahun,’’ jelasnya didampingi Firly Mas’ulatul Janah, koordinator pameran.

Pameran instalasi botol plastik fish fersus flastik tersebut digelar selama September 2021. Selain itu, ada juga pameran instalasi sachet dalam jala ikan dan instalasi tas kresek. ‘’Sampah-sampah plastik membahayakan kesehatan dan lingkungan,’’ ujarnya.

Pembakaran sampah juga sangat mencemari udara. Sebab, menghasilkan emisi karbondioksida. Karena paparan itu, lapisan ozon pun semakin menipis. Akibatnya, pemanasan global akan semakin parah hingga bisa meningkatkan suhu di bumi. Jika suhu bumi meningkat, ada banyak negatif terjadi. Mulai banjir, badai, hingga kekeringan. ‘’Global warming juga membuat laut menjadi lebih asam dan bisa menganggu ekosistem dan biota di perairan,’’ katanya.

Setelah berdialog, Nurul bersama sejumlah pengurus PKK juga berfoto dengan view menarik tersebut. Selain itu, mereka juga melihat laboratorium mikroplastik. “Air, ikan, garam dan udara terkontaminasi mikroplastik. Kondisi ini merisaukan karena mikroplastik akan terakumulasi dalam tubuh bisa menyebabkan gangguan hormon seperti menopause dini, gangguan reproduksi dan kelainan hormonal,” kata Chlara Eka Budiarti, salah seorang peneliti mikroplastik Ecoton.

Mikroplastik bersumber dari remah-remah atau protolan sampah plastik seperti tas kresek, styrofoam, botol plastik, popok, sachet, dan packaging plastik. Sampah yang menumpuk di sungai atau tempat sampah akan terpecah-pecah menjadi serpihan plastik berukuran lebih kecil dari 5 mm. Itulah yang disebut dengan mikroplastik. ‘’Dalam rantai makanan mikroplastik masuk tubuh manusia melalui air, ikan, sayuran, dan udara,” ujarnya.


Sambut Hari Ozon, Ajak Ibu-Ibu dan Remaja Bergaya Hidup Zero Waste