Belajar dari Penyu, Daihatsu Resmikan Konservasi Penyu di Jogosimo

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Belajar dari Penyu, Daihatsu Resmikan Konservasi Penyu di Jogosimo


JawaPos.com – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) terus membuktikan komitmen dan tanggung jawab sosialnya melalui program CSR (Corporate Social Responsibility). Salah satunya adalah pilar Hijau Bersama Daihatsu dengan terus melakukan wujud nyata dalam melestarikan lingkungan di bidang keanekaragaman hayati, salah satunya adalah penyu.

Dalam acara test drive All New Xenia bersama jurnalis pada Rabu (1/12), Daihatsu sekaligus meresmikan konservasi penyu. Kini, secara total Daihatsu telah mendukung 7 lokasi konservasi penyu yang berada di Pulau Pramuka yang bertempat di Taman Nasional Kepulauan Seribu yang diresmikan pada 2013; Perancak, Bali (2013); Batu hiu, Pangandaran (2015); Pasir Jambak, Padang (2017); Pantai Binasi, Sibolga (2019); Alun utara, Bengkulu (2020); dan Jogosimo, Kebumen (2021).

Daihatsu seperti dikatakan Amelia Tjandra selaku Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), ingin seperti penyu. Usia penyu yang panjang dan mampu menyesuaikan diri, menginspirasi Daihatsu Indonesia untuk terus mempertahankan eksistensi dan fleksibelitas menghadapi kondisi pasar otomotif.

“Daihatsu ingin seperti penyu. Penyu memiliki usia yang panjang. Setelah melalang buana selama 25 tahun, dia akan kembali ke tempat lahirnya untuk bertelur. Penyu bertahan hidup karena fleksibel. Daihatsu melestarikan penyu supaya eksis seperti penyu yang bertahan dan mampu menyesuaikan diri dan tetap konsisten melayani customer,” ujar Amelia Tjandra, Rabu (1/12).

Daihatsu dukung konservasi penyu di Jogosimo, Kebumen (Edy Pramana/JawaPos.com)

Syarif Hidayat selaku salah satu pengelola konservasi penyu di Jogosimo, mengatakan pihaknya mulai merintis paada 2015. “Konservasi penyu di sini jenis lekang. Mulai merintis pada 2015. Kemudian pada 2017 mendapat dukungan dari anak-anak pencinta alam. Pada 2018 mendapat dukungan dari Pemda. Selanjutnya pada 2019 gigih mencari telur penyu untuk ditetaskan dan dilepasliarkan. Dan, pada 2020 mendapat SK dari BKSDA,” ujar Syarif.

“Penyu jenis lekang, 40 tahun baru kawin. Kalau bertelur ke Jogosimo. Belajar dari penyu, belajar mencintai tanah air. Ini demi kebaikan bersama. Untuk Kebumen, Jateng, Indonesia, dan dunia,” imbuh Syarif.

Konservasi penyu di Jogosimo yang didukung dan diresmikan Daihatsu diberi nama Rajendra Banawa Sekar. Menurut Syarif, secara umum nama tersebut berarti kembali ke masa lalu untuk menatap masa depan.

Secara konsisten, Daihatsu memberikan dukungan bagi konservasi-konservasi penyu mitra Daihatsu melalui pembangunan fasilitas dan dukungan usaha bagi masyarakat setempat. Dengan adanya konservasi, selain mendukung pelestarian penyu di Indonesia, juga menjadi tempat wisata dan edukasi bagi pengunjung.


Belajar dari Penyu, Daihatsu Resmikan Konservasi Penyu di Jogosimo