Soal Varian Omicron, Moderna Khawatir, Pfizer Siapkan Vaksin

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Soal Varian Omicron, Moderna Khawatir, Pfizer Siapkan Vaksin


JawaPos.com – Pasar global terguncang pada Selasa (30/11). Penyebabnya adalah pernyataan CEO Moderna Stephane Bancel. Dia memprediksi bahwa vaksin Covid-19 yang ada saat ini tidak akan terlalu efektif melawan varian Omicron. Kemampuan perlindungannya berbeda saat menghadapi varian Delta.

”Saya rasa tidak ada tempat di dunia ini di mana efektivitas vaksin berada pada level yang sama dengan saat menghadapi varian Delta. Saya pikir bakal terjadi penurunan kemanjuran, tidak tahu berapa banyak karena kita perlu menunggu datanya,” ujar Bancel, seperti dikutip Agence France-Presse.

Pengusaha 49 tahun itu telah berbicara dengan beberapa ilmuwan. Seluruhnya berkata bahwa situasi saat ini tidak akan baik-baik saja. Sangat mungkin dibutuhkan vaksin baru untuk mengalahkan Omicron. Namun, untuk membuatnya, perusahaan farmasi butuh waktu berbulan-bulan.

Hanya berselang beberapa jam, pasar saham mulai bergolak. Indeks saham Stoxx 600 Eropa turun sekitar 1,3 persen. FTSE 100 Inggris, Dax Jerman, dan Cac 40 Prancis seluruhnya turun dengan margin yang sama. Indeks Hang Seng di Hongkong turun 2,3 persen. Minyak mentah berjangka turun lebih dari 1 dolar dan mata uang Australia mencapai level terendah dalam setahun.

”Hanya butuh satu komentar dari bos farmasi Moderna untuk menggelincirkan pasar sekali lagi. Pasar benci ketidakpastian dan inilah yang kita miliki sekarang. Tidak ada yang tahu berapa banyak masalah yang akan ditimbulkan oleh varian baru ini,” terang Direktur Investasi AJ Bell Russ Mould.

Melihat situasi saat ini, muncul persepsi bahwa akan ada lockdown massal. Imbasnya adalah terpuruknya perekonomian sejumlah negara. Semua pihak masih menunggu hasil riset para peneliti terkait Omicron. Mulai kemampuan penularan, tingkat kematian, hingga ketahanannya terhadap vaksin.

Di sisi lain, CEO Pfizer Albert Bourla sudah bersiap. Dia mengaku khawatir, tapi tidak panik dengan adanya Omicron. Butuh waktu 2–3 pekan untuk tahu apakah vaksin Covid-19 milik Pfizer bekerja terhadap Omicron. Meski begitu, perusahaannya sudah membuat vaksin baru yang dimodifikasi untuk berjaga-jaga sambil menunggu hasil riset. Vaksin baru itu bahkan sudah diproduksi.

Saat ini ada sekitar 70 negara yang membatasi akses di perbatasan, terutama untuk negara-negara dari Afrika. Namun, belum ada yang melakukan lockdown karena Omicron. Presiden AS Joe Biden menjelaskan, saat ini lockdown tidak diperlukan. ”Kita akan berperang dan mengalahkan varian baru ini,” tegasnya.

Di sisi lain, pihak Australia memilih memundurkan jadwal pembukaan perbatasannya. Seharusnya, Rabu (1/12) pintu perbatasan internasional dibuka khusus untuk pelajar dan pekerja terampil. Namun, jadwal itu diundur hingga 15 Desember sembari menunggu perkembangan Omicron.

Beberapa kota besar juga membuat kebijakan untuk mencegah gelombang penularan baru. Di London, Inggris, misalnya, penduduk wajib bermasker saat naik kendaraan umum. Jika melanggar, sanksi denda menanti. Itu merupakan regulasi baru. Sebab, sebelumnya, Inggris telah membebaskan penggunaan masker.

Direktur National Institutes of Health Dr. Francis Collins menyarankan hal serupa. Anjuran memakai masker itu bukan hanya karena Omicron, tapi juga karena varian Delta belum punah sepenuhnya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa munculnya Omicron berkaitan dengan ketidakmerataan vaksin. Negara-negara di Afrika termasuk golongan yang memiliki angka vaksinasi rendah. ”Rakyat Afrika tidak bisa disalahkan atas rendahnya tingkat vaksinasi di sana. Mereka tidak boleh dihukum karena mengidentifikasi serta berbagi informasi ilmu pengetahuan dan kesehatan yang penting dengan dunia,” jelas Sekjen PBB Antonio Guterres, seperti dikutip The Guardian.

Tiongkok kemarin berjanji mengirim 1 miliar dosis vaksin ke Benua Afrika. India sebagai produsen vaksin terbesar dunia juga membuat janji serupa. Yakni, membantu ketersediaan vaksin dan peralatan medis.


Soal Varian Omicron, Moderna Khawatir, Pfizer Siapkan Vaksin