Sopir Truk yang Terseret Banjir Lahar Merapi Belum Ditemukan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Sopir Truk yang Terseret Banjir Lahar Merapi Belum Ditemukan


JawaPos.com–Sopir truk yang diduga terseret banjir lahar Gunung Merapi di Sungai Bebeng, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hingga Kamis (2/12) belum ditemukan.

Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, banjir lahar di Sungai Bebeng pada Rabu (1/12) mengakibatkan satu unit truk dan pengemudinya Hendri Susanto diduga hanyut. ”Hingga Kamis (2/12) sore belum ditemukan,” kata Mochammad Sajarod Zakun seperti dilansir dari Antara.

Saat kejadian, pengemudi bermaksud memuat material pasir di Sungai Bebeng. Tiba-tiba terjadi banjir lahar sehingga truk hanyut terbawa arus air.

”Pengemudi yang mencoba menyelamatkan diri, diduga ikut hanyut,” ujar Mochammad Sajarod Zakun.

Dia menjelaskan, sejak Kamis (2/12) pagi hingga sore hari dilakukan pencarian. Tapi sopir truk yang berasal dari Pagersari, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, itu belum ditemukan.

Pencarian melibatkan unsur TNI, Polri, Basarnas, relawan peduli Merapi, dan instansi lainnya. Bahkan dalam pencarian melibatkan anjing pelacak.

”Akibat derasnya arus banjir mampu menghancurkan kendaraan truk. Saat ini yang baru ditemukan adalah serpihan mesin, ban, dan aki truk tersebut. Untuk bak kayunya sudah menjadi serpihan-serpihan,” terang Mochammad Sajarod Zakun.

Berdasar keterangan saksi, lanjut dia, truk akan memuat pasir, kemudian datang banjir lahar yang cepat sehingga sopir tidak sempat menyelamatkan diri.

Sementara itu, Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Jogjakarta dan Jawa Tengah meluncurkan dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum tiga kilometer ke arah barat daya pada Rabu (1/12) malam.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menjelaskan, awan panas guguran pada pengamatan pertama terjadi pada pukul 20.00 WIB dengan jarak luncur sejauh lebih kurang 2,2 km ke arah barat daya. ”Tercatat di seismogram dengan amplitudo 62 mm dan durasi maksimum 186 detik,” kata Hanik.

Selanjutnya, awan panas guguran kembali terpantau pada pukul 21.04 WIB dengan jarak luncur tiga kilometer ke arah barat daya, amplitudo maksimum 41 mm, serta durasi 702 detik.

BPPTKG hingga saat ini mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga. Warga diminta mewaspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Kalau terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.


Sopir Truk yang Terseret Banjir Lahar Merapi Belum Ditemukan