Hadirkan Ambience Jepang pada Hunian, Tamu Datang Disambut Torii

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Hadirkan Ambience Jepang pada Hunian, Tamu Datang Disambut Torii


Kecintaan suami pada anime, manga, dan serba-serbi budaya Jepang menjadi inspirasi Marcellia Mahawi untuk mendesain huniannya. Suasana Jepang ”diboyong” ke Surabaya.

DARI luar, aroma Jepang sudah terasa kuat. Gerbang serupa torii pada bagian depan ”mengantar” masuk ke dalam area rumah. Yaitu, berupa dua batang palang sejajar yang disangga dua batang tiang vertikal. Torii banyak dijumpai di kuil-kuil Jepang. ”Memang sejak awal rencana bikin rumah ini suami pengin banget punya rumah yang ala-ala Jepang begitu,” tutur Marcellia.

Hal itu lantas diwujudkan arsitek Yanuar Kosasih. Yanuar mengatakan, torii yang diterapkan pada rumah Marcellia diletakkan jauh dari fasad rumah. ”Saya kasih jarak 10 meter dari pintu rumah. Kalau torii-nya terlalu mepet dengan rumah, nanti kurang terlihat jelas fungsi torii sebagai pembatas atau gerbang masuk rumah,” ujarnya.

(ANGGER BONDAN/JAWA POS)

Torii tersebut menggunakan besi sebagai konstruksi di dalamnya. Kemudian dibalut dengan papan kayu merbau. ”Kayu merbau dipilih ketimbang jati muda karena lebih mudah mendapatkannya,” tutur Yanuar.

Nuansa Jepang juga diaplikasikan pada fasad dan pintu utama. Material kayu mendominasi dengan garis-garis vertikal. Berpadu dengan aksen garis horizontal pada dinding. Pintu di setiap kamar juga turut membawa nuansa yang sama. ”Selain torii, seluruh fasad menggunakan kayu merbau. Karena tahan lama dan tahan perubahan cuaca,” lanjut Yanuar.

(ANGGER BONDAN/JAWA POS)

Jendela rumah pun banyak menggunakan perpaduan garis-garis kayu. Jendela-jendela itu membuat rumah dua lantai tersebut punya banyak bukaan yang menambah kesejukan. Sinar matahari pun mudah masuk. ”Rumah yang sehat itu ya yang banyak bukaannya, jadi sirkulasi udara lebih bagus. Apalagi negara tropis seperti di Indonesia,” paparnya.

Yanuar menambahkan, unsur kayu merupakan hal yang dominan dalam rumah-rumah di Jepang, termasuk pada lantai. Meski, rumah Marcellia sendiri lebih banyak menggunakan keramik untuk lantainya.

Bukan hanya eksterior, ambience Jepang juga dihadirkan pada beberapa spot interior. Salah satunya, ornamen dinding ruang tengah yang menyerupai matahari. Juga, tanaman bambu yang mengisi taman di samping rumah.

(ANGGER BONDAN/JAWA POS)

Secara keseluruhan, rumah Marcellia terdiri atas tiga kamar tidur, perpustakaan, dapur, ruang makan, dan ruang tamu. Rumah ini tidak begitu banyak memakan lahan. Area taman pun cukup luas. Taman tidak saja berfungsi sebagai area playground, tetapi sekaligus menjadi pembatas antara rumah Marcellia dengan area luar. Sebab, rumah ini hanya dikelilingi rimbunan tanaman dan torii sebagai pembatasnya.


HIGHLIGHTS

  • Daun pintu yang berwarna putih dan ditimpa garis-garis kayu terinspirasi dari pintu rumah tradisional di Jepang yang banyak memanfaatkan kertas. Namun, pintu pada rumah Marcellia tidak menggunakan kertas, tapi full kayu.
  • Rumah tradisional Jepang identik dengan pintu geser. Marcellia menerapkannya pada pintu di samping taman.
  • Ornamen dinding berbentuk matahari di ruang tengah dilengkapi lampu yang ketika dinyalakan, sinarnya menyebar ke penjuru ruangan. Ketika tidak dinyalakan, bisa difungsikan sebagai cermin. Sekaligus, menjadi highlight ruangan.

HOME’S FACT

  • Arsitek: Yanuar Kosasih
  • Lokasi: Surabaya Barat
  • Luas tanah: 750 meter persegi
  • Luas bangunan: 400 meter persegi
  • Lama pengerjaan: 1 tahun

Saksikan video menarik berikut ini:

 


Hadirkan Ambience Jepang pada Hunian, Tamu Datang Disambut Torii