Kaleidoskop 2020: Korona Serang Ibu Kota sampai Pelosok Nusantara

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Kaleidoskop 2020: Korona Serang Ibu Kota sampai Pelosok Nusantara


JawaPos.com–Awal 2020, dunia dikejutkan dengan penyakit yang pertama kali muncul Tiongkok, tepatnya di wilayah Wuhan. Korban berjatuhan. Virus misterius, kita kemudian menyebutnya dengan Covid-19.

Tak butuh lama, virus itu sudah menyerang hampir seluruh penjuru dunia. Dari Afrika sampai Australia. Di Indonesia, virus itu secara resmi diumumkan masuk pada Maret. Walau sebagian ahli meyakini virus itu sudah masuk lebih awal. Bahkan pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyebutkan, virus korona jenis SARS-CoV-2 sebagai penyebab Covid-19, itu sudah masuk ke Indonesia sejak Januari.

Awalnya sejumlah pejabat menyebut virus itu tak bakal masuk Indonesia.

”Tidak ada temuan virus korona ya justru disyukuri, bukan dipertanyakan,” kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat itu.

Ada juga pernyataan pejabat yang menyatakan Covid-19 tak sampai ke Indonesia, karena perizinannya berbelit-berbelit. ”Korona kan sudah pergi dari Indonesia. Mobil, kan?” Kata Menko Luhut Panjaitan.

Selain itu, ada pejabat yang menyatakan penduduk Indonesia tidak terserang Covid-19 karena rajin minum jamu juga selalu membaca doa setiap waktu.

Banyak kekeliruan pejabat pada awal masa Covid-19. Padahal langkah awal itu diyakini ahli kesehatan sangat menentukan keberhasilan mencegah Covid-19 masuk ke Indonesia. Korban pun berjatuhan.

Kasus Covid-19 di Indonesia pertama kali diumumkan resmi dialami oleh warga Kota Depok. Tak terbendung, akhirnya menyebar mulai dari ibu kota sampai ke pelosok.

Data Komite Penanggulangan Covid-19, jumlah kasus Covid-19 pada 22 Desember, secara akumulatif jumlah terkonfirmasi sebanyak 678.125 kasus dengan kasus aktif 105.146 (15,5 persen dari terkonfirmasi). Sedangkan pasien sembuh tercatat 552.722 (81,5 persen dari terkonfirmasi) dan meninggal dunia sebanyak 20.257 orang (3 persen dari terkonfirmasi).

Termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengonfirmasi bahwa dia positif Covid-19 langsung melalui sebuah video pendek. Anies terkonfirmasi positif Covid-19 setelah hasil tes swab PCR keluar pada Selasa (1/12) dini hari, setelah tes swab dilaksanakan sehari sebelumnya.

Kondisi Anies baik-baik saja. Dia bahkan akan tetap bekerja memimpin rapat-rapat virtual dan melakukan isolasi mandiri. Sebelum dinyatakan positif, Anies juga melaksanakan tes swab rutin pada Rabu (25/11), dengan hasil negatif.

Pada Minggu (29/11), usai Wagub Ahmad Riza Patria dinyatakan positif Covid-19, Anies juga sempat melakukan tes usap antigen dan hasilnya negatif. Namun, dinyatakan positif berdasar swab PCR.

Gubernur Anies kondisinya dalam keadaan baik dan tanpa gejala. ”Setelah berkonsultasi dan sesuai dengan arahan dokter, saya akan menjalani isolasi mandiri dan mengikuti prosedur pengobatan yang ditetapkan tim medis,” ujar Anies.

Seluruh kontak erat, baik keluarga maupun staf di kantor Anies, telah dilakukan tes swab PCR. Dia berharap, agar semua orang yang pernah berinteraksi selama beberapa hari terakhir, untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan seperti isolasi mandiri atau tes usap PCR.

Gubernur Anies meminta agar masyarakat bisa semakin patuh terhadap 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

Sebelum Anies, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria diketahui juga terkonfirmasi positif Covid-19. Berdasar hasil dari contact tracing Dinas Kesehatan DKI Jakarta, pria yang akrab disapa Ariza itu terkonfirmasi positif Covid-19 karena tertular dari staf pribadinya yang sebelumnya tertular dari lingkungan keluarga staf tersebut.

Berikut sejumlah pejabat daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19 dirangkum dari berbagai sumber

  1. Gubernur Kepulauan Riau Isdianto
  2. Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran
  3. Gubernur Riau Syamsuar
  4. Wali Kota Bogor Bima Arya
  5. Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution
  6. Bupati Rokan Hilir Suyatno
  7. Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto
  8. Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy
  9. Bupati Muaro Jambi Masnah Busro
  10. Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria
  11. Bupati Jeneponto Iksan Iskandar
  12. Bupati Serdang Bedagai Soekirman
  13. Bupati Simeulue Erli Hasim
  14. Wakil Bupati Simeulue Afridawati
  15. Bupati Melawi Panji
  16. Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana
  17. Bupati Pemalang Junaidi
  18. Sekda Pemalang Muhammad Arifin
  19. Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana
  20. Bupati Ogan Ilir Ilyas Panji Alam
  21. Wali Kota Tanjungpinang Syahrul (wafat)
  22. Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor (wafat)
  23. Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani (wafat)
  24. Bupati Berau Muharram (wafat)
  25. Sekda DKI Jakarta Saefullah (wafat)
  26. Bupati Situbondo Dadang Wigiarto (wafat)
  27. Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin (wafat)

Saksikan video menarik berikut ini:


Kaleidoskop 2020: Korona Serang Ibu Kota sampai Pelosok Nusantara