Kapasitas ICU 200 Persen, Menkes: Mudah-mudahan Covid-19 Tak Tinggi

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Kapasitas ICU 200 Persen, Menkes: Mudah-mudahan Covid-19 Tak Tinggi


JawaPos.com – Menteri Budi Gunadi Sadikin meminta kepada seluruh kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun wali kota serta stakeholder terkait untuk aktif melakukan upaya penanganan Covid-19 pasca libur Lebaran 2021. Sebab tren usai libur ada kecenderungan peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi.

Menkes Budi mengklaim pihaknya melakukan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus pasca libur lebaran dengan melakukan pendataan tempat tidur dan ruang ICU khusus Covid-19 agar tidak tejadi penumpukan pasien di fasyankes. Dia mengungkapkan bahwa salah satu yang menjadi prioritas Kemenkes adalah menyiapkan ketersediaan tempat tidur maupun ruang ICU khusus Covid-19.

Secara nasional jumlah tempat tidur yang disiagakan sebanyak 70 ribu unit dengan tingkat keterisian sekitar 20 ribu unit. Kemudian untuk ruang ICU khusus Covid-19 ada 7.500 dan tingkat keterisian 2.500 unit. Pihaknya meyakini, jumlah yang ada saat ini masih memadai. Namun, dia berharap lonjakan kasus tak setinggi itu.

“Jadi kami masih memiliki kapasitas tambahan sekitar 200 persen dari tingkat keterisian sekarang. Mudah-mudahan pasca Lebaran kenaikannya (kasus Covid-19) tidak setinggi itu,” kata Menkes Budi dalam keterangan resmi Kemenkes baru-baru ini.

Dia menegaskan penguatan upaya 3T (tracing, testing, treatment) adalah bagian penting dari penemuan kasus secara cepat agar tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat. Terlebih, 3 varian Covid-19 telah ditemukan dan tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Varian baru ini diduga jauh lebih mudah dan cepat menyebar dibandingkan varian yang sebelumnya.

Berdasarkan update terbaru pemeriksaan Whole Genome Sequencing, Menkes Budi menyebutkan bahwa minggu lalu Kemenkes kembali menemukan 2 mutasi baru Covid-19. Dua-duanya terjadi di Jawa Timur dan dua-duanya adalah pekerja migran Indonesia yang baru datang dari Malaysia.

Menyusul dengan temuan ini, dia menegaskan bahwa upaya 3M, 3T, dan PPKM Mikro harus berjalan beriringan, tentunya dengan melibatkan level pemerintahan terkecil serta masyarakat itu sendiri. “Pastikan tracingnya juga harus jalan, karena yang ditesting sebenarnya adalah testing epidemologi, orang yang kontak erat dengan yang terduga terkonfirmasi,” tuturnya.

“Imbauan kami terutama untuk terus menjalankan protokol kesehatan terutama memakai masker. Untuk teman-teman Kepala Daerah, Dinas Kesehatan, Pangdam, dan Kapolda untuk terus memastikan tracingnya ditingkatkan, dan orang yang ditrace positif harus segera dilakukan testing,” tegasnya.


Kapasitas ICU 200 Persen, Menkes: Mudah-mudahan Covid-19 Tak Tinggi