Butuh Komitmen Besar untuk Tidak Melepasliarkan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Butuh Komitmen Besar untuk Tidak Melepasliarkan


SAAT memutuskan memelihara alligator gar spatula, seorang penghobi wajib memiliki komitmen besar.

Terutama untuk tidak melepasliarkan ikan predator tersebut ke sungai ketika ukurannya sudah besar atau saat tak sanggup lagi menjaganya.

Sudah muncul beberapa kasus di mana ekosistem sungai jadi rusak karena ikan ini bersifat invasif.

——————————————————————————————–

Februari lalu, para pemancing di Jogjakarta dikagetkan dengan banyaknya penemuan ikan alligator gar yang tersangkut kail mereka.

Ukurannya memang masih terbilang kecil, tetapi diyakini ikan-ikan itu sudah berkembang biak, sehingga merusak ekosistem asli.

Kasus serupa juga pernah menggegerkan perairan sepanjang Sungai Brantas di Sidoarjo dan Mojokerto pada 2018.

Kala itu yang menjadi aktornya adalah ikan Arapaima gigas.

Juga, akibat pelepasliaran oleh pemilik tak bertanggung jawab ke sungai.

Penghobi ikan predator asal Gunung Anyar, Surabaya, Nanda Andrianta, menyatakan bahwa alligator gar spatula adalah ikan yang punya citra tak lazim untuk dipelihara.

Namun, ikan yang memiliki postur tubuh silindris memanjang itu sudah lama digolongkan menjadi ikan hias.

Terutama bagi penghobi ikan hias ekstrem.

”Bukan cuma di tangki, di kolam juga banyak,’’ katanya sembari mengambil sejumput udang beku sebagai pakan aligator miliknya.

Selain itu, gar spatula memang terkesan eksotis.

Ikan itu memiliki sisik yang berfungsi mirip dengan perisai.

Sisik-sisik tersebut terdiri atas beberapa lapisan. Sekilas, bentuknya mirip intan yang saling bertaut.

’’Coba perhatikan. Saling bertautnya sisik itu seperti punya corak sendiri kan?’’ ujarnya.

Umumnya ada empat jenis yang biasa dijual di pasaran. Yakni, spotted gar (Lepisosteus oculatus), longnose gar (Lepisosteus osseus), spotnose gar (Lepisosteus platostomus), dan alligator gar (Lepisosteus tristoechus).

Nanda menambahkan, jenis itu memiliki ciri khas masing-masing.

Contohnya, longnose gar yang memiliki hidung panjang.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa genus tersebut telah ada di Amerika Utara sejak sekitar 100 juta tahun yang lalu.

Tak heran jika sebagian penghobi menyebutnya ikan primitif atau fosil hidup.

Gar spatula bernapas dengan menghirup oksigen langsung dari udara.

Di dalam akuarium atau kolam, ikan itu masuk tipe perenang atas.

Selain itu, situs resmi Florida Museum menyebutkan, sistem pernapasan gar memiliki kantung renang vaskularis yang terhubung ke faring melalui saluran pneumatik.

Dengan demikian, memungkinkan ikan tersebut bernapas di lingkungan yang memiliki tingkat oksigen sangat rendah.

’’Sempat baca juga kalau ikan ini bisa hidup di daerah tercemar sekalipun. Makanya, perkembangannya pesat,’’ ungkapnya.

Alligator gar juga mampu bertahan hidup puluhan tahun. Ketika usia muda, pertumbuhannya sangat cepat, tetapi melambat seiring bertambahnya usia.

Di habitat aslinya, di benua Amerika, ikan itu sering dijadikan objek buruan pemancing ekstrem.

Rekor dunia, ikan itu ditangkap di Mississippi, negara bagian AS, pada 2011. Bobotnya 327 pon atau setara 148 kilogram.

’’Itulah kenapa di Indonesia, KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) pernah melarang (aligator gar, Red) untuk dipelihara dan dilepasliarkan,’’ ujar pria 27 tahun itu.

’’Yang penting itu jangan dilepasliarkan, macam Arapaima dulu itu kan, jadinya kacau,’’ jelasnya.

Untuk memperlambat pertumbuhan alligator gar, diet secara teratur bisa dipraktikkan dan dibiasakan.

Misalnya, cukup dengan ikan hidup berukuran kecil dua kali sehari. Atau, cukup dengan sejumput udang beku.

Jika ukuran alligator gar semakin besar, sesama penghobi biasanya saling berbagi informasi barangkali ada yang dengan sukarela meneruskan merawat ikan tersebut.

Pasalnya, di alam liar alligator gar jantan bisa hidup hingga 26 tahun. Sementara itu, yang betina sampai 50 tahun.

’’Opsi terakhir ya dibekukan, dijadikan pajangan,’’ pungkasnya, lantas terbahak.


Butuh Komitmen Besar untuk Tidak Melepasliarkan