Sawahan Menjawab, Kumpulan Warga Bantu Warga dengan Sukarela

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Sawahan Menjawab, Kumpulan Warga Bantu Warga dengan Sukarela


Tidak kurang dari seratus warga yang bermukim di Kecamatan Sawahan dengan sukarela mendonasikan hati, pikiran, dan waktunya untuk membantu sesama warga yang membutuhkan. Tidak ada upah sepeser pun. Semua berlandasan tolong-menolong yang tulus ikhlas.

NURUL KOMARIYAH, Surabaya

MALAM itu Agustinus Denny Dharta sedang lelap beristirahat. Tubuhnya nyenyak berbaring di atas kasur. Tepat pukul satu dini hari, dia terbangun karena dikagetkan oleh dering telepon yang masuk. Panggilan itu bukan dari rekan bisnis maupun sanak keluarganya. Melainkan dari Sawahan Menjawab, perkumpulan yang beranggota sekumpulan warga di Kecamatan Sawahan dengan misi membantu penanganan pandemi.

Begitu menutup panggilan telepon itu, Denny bergegas bangkit. Langkahnya sedikit terburu-buru. Dia sadar betul bahwa segalanya mesti dilakukan serbacepat. Sebab, ada nyawa yang harus diselamatkan sehingga tidak bokeh sampai terlambat. Dengan ambulans milik Puskesmas Sawahan, lelaki 40 tahun itu menjemput pasien Covid yang sedang kritis di rumahnya. Pasien tersebut dibawa ke RS BDH di kawasan Sememi.

”Saat itu saturasi oksigen pasien ada di angka 32. Badannya sudah penuh ompol dan tidak sadarkan diri,’’ kenangnya kepada Jawa Pos kemarin (31/8).

Sampai di IGD RS BDH, Denny dan satu nakes dari Puskesmas Sawahan serta dua relawan lain dari Sawahan Menjawab membantu mengangkat pasien untuk dipindahkan dari ambulans ke dalam ruang IGD.

”Mikirnya cuma begini saja, seandainya itu keluarga kita yang kena, terus ndak ada yang mau turun untuk nolong, gimana? Ketika ngangkat pasien Covid, sudah begitu saja pikirannya. Ndak ada pikiran lain. Semuanya dibalikkan lagi ke diri sendiri,’’ ujarnya.

Pengalamannya menyetir ambulans untuk merujuk pasien Covid di Kecamatan Sawahan ke RS pun membuatnya semakin yakin bahwa kebaikan itu bisa datang dari siapa pun.

”Kalau sudah di jalan raya, banyak pengendara yang tidak mengindahkan suara sirene ambulans. Nggak mau minggir. Masih nengah saja. Sering sekali rekan ojol (ojek online, Red) membantu membukakan jalan,’’ ungkapnya.

Sebelum terjun dengan inisiatif pribadi menjadi relawan Sawahan Menjawab, Denny lebih dulu tercatat sebagai anggota Gerilya Surabaya. Wadah sosial yang juga terbentuk dari kesadaran untuk ikut andil meredakan angka Covid.

”Pas awal-awal Covid tahun lalu, berhubung bisnis cuci mobil saya tutup karena sudah ndak bisa menggaji karyawan, daripada alatnya nganggur, saya pakai buat nyemprot disinfektan keliling ke beberapa titik Kota Surabaya,” ujar dia, lantas tertawa. Rasa tergugah ikut menolong sesama juga membuat anggota lain, Corry Sumbung, mengajukan diri sebagai relawan.

Perempuan 59 tahun yang juga koordinator Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Puskesmas Banyu Urip itu menjadi relawan Sawahan Menjawab murni atas kemauan sendiri. ”Kebetulan cucu-cucu saya ada di luar kota. Setiap ada kegiatan apa, saya seneng ikut. Jadi, pagi masak untuk permakanan duafa dan anak yatim. Setelah itu, biasanya diantar suami untuk bantu-bantu kegiatan teman-teman di Sawahan Menjawab,’’ ujar perempuan dengan tiga anak dan lima cucu itu.

Camat Sawahan Yunus mengatakan, perkumpulan Sawahan Menjawab diinisiasi pada 26 Juli lalu. Saat itu, angka kasus Covid-19 di Surabaya sedang meledak.


Sawahan Menjawab, Kumpulan Warga Bantu Warga dengan Sukarela