BMKG Sebut Badai Tropis Berpotensi Terbentuk di Laut Selatan Jawa

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

BMKG Sebut Badai Tropis Berpotensi Terbentuk di Laut Selatan Jawa


JawaPos.com–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta menyebutkan bahwa badai tropis yang berdampak pada peningkatan curah hujan musim 2020/2021 berpotensi terbentuk di laut selatan Jawa atau wilayah pantai selatan Daerah Istimewa Jogjakarta.

”Pada musim hujan 2020/2021, kalau kita perhatikan ada potensi terbentuk badai tropis di Samudera Hindia dan laut selatan Jawa,” kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jogjakarta Reni Kraningtyas seperti dilansir dari Antara di Kabupaten Bantul.

Dia berharap badai tropis tersebut tidak dekat sekali dengan pesisir di laut selatan Jawa. Sehingga, tidak mengakibatkan dampak curah hujan yang signifikan dalam beberapa hari hingga berakibat banjir.

”Dengan adanya badai tropis tentu juga akan menaikkan tinggi gelombang, jadi perlu diwaspadai jika ada badai tropis di laut selatan Jawa ini berpotensi terjadi gelombang tinggi, curah hujan tinggi disertai angin kencang,” terang Reni Kraningtyas.

Menurut dia, yang harus diantisipasi pada musim hujan 2020/2021 adalah dampak fenomena La Nina, yaitu curah hujan yang meningkat antara 20 hingga 40 persen dari kondisi normal. Pada 2017, juga ada fenomena La Nina dan diperparah dengan Badai Cempaka di perairan selatan Jawa yang hampir mendekati pesisir.

”Musim sekarang terjadi La Nina moderat sedang. Sebab, suhu muka laut sekitar ekuator sudah minus 1,02, dari segi La Nina memang lebih tinggi sekarang, tetapi pada 2017 itu diperparah adanya Badai Cempaka yang posisinya dekat dengan Laut Jawa,” ujar Reni Kraningtyas.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap jika ada badai tropis tidak dekat dengan pesisir laut Jawa, sehingga walaupun La Nina sekarang lebih tinggi daripada 2017, badai tropis tidak dekat dengan pesisir Jawa tentu dampaknya tidak sesignifikan 2017, yang mana curah hujan 200 milimeter (mm) tercurah dalam satu hari.

”Kami berharap, jika ada penambahan intensitas hujan 20 hingga 40 persen dari normal tidak tercurah dalam satu hari, tapi tujuh atau delapan hari, sehingga terbagi-bagi, karena kalau satu hari lebih dari 50 mm sudah ekstrem, apalagi 200 mm dalam satu hari, sangat-sangat ekstrem,” tutur Reni Kraningtyas.

Saksikan video menarik berikut ini:


BMKG Sebut Badai Tropis Berpotensi Terbentuk di Laut Selatan Jawa