Ditpolairud Polda Jatim Rancang Aplikasi Layar untuk Membantu Nelayan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Ditpolairud Polda Jatim Rancang Aplikasi Layar untuk Membantu Nelayan


Cuaca buruk dan turunnya harga ikan karena pandemi Covid-19 menyulitkan para nelayan. Ditpolairud Polda Jatim merancang aplikasi Layar untuk membantu pencari ikan. Nelayan bakal lebih mudah melaporkan kejadian dan menemukan titik-titik ikan.

EKO HENDRI SAIFUL, Surabaya

KESIBUKAN Aipda Juadin dan Bharada Rizal bertambah dua minggu terakhir. Tidak sekadar stand by di ruang Command Center Ditpolairud Polda Jatim seperti biasanya. Dua polisi perairan itu juga harus sering-sering memelototi layar komputer.

Juadin dan Rizal dipercaya sebagai operator aplikasi Layar yang dirancang Ditpolairud Polda Jatim. Aplikasi yang memiliki 12 menu itu di-launching Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada pertengahan November lalu.

Hingga kini pengguna aplikasi kian bertambah. Ditpolairud Polda Jatim mencatat ada lebih dari empat ribu orang yang men-download. Sebagian besar merupakan nelayan.

”Untuk mengajari nelayan memang kudu alon-alon. Masih banyak yang gaptek,” ungkap Juadin. Menurut dia, tak sedikit nelayan yang kaku dalam memanfaatkan aplikasi. ”Maklum, setiap hari mereka pegang jaring,” tambahnya.

Meski begitu, pria asal Sulawesi itu menegaskan bahwa aplikasi tersebut mendapatkan respons positif dari masyarakat. Hal itu tidak saja dilihat dari jumlah pengunduh. Namun, juga pemanfaatan menu di dalam aplikasi.

”Banyak yang sudah memanfaatkannya. Terakhir, nelayan di Jember mengadu lewat aplikasi terkait pelanggaran nelayan lain,” kata Juadin. Dia menjelaskan bahwa jajaran Ditpolairud Polda Jatim bergerak cepat dalam merespons aduan. Mereka lantas mendatangi pencari ikan yang bandel.

Tidak saja mengadukan pelanggaran lingkungan. Menurut Juadin, ada juga laporan terkait kecelakaan. Selain itu, nelayan melaporkan adanya gelombang tinggi di tengah laut.

Dari pengamatan, aplikasi Layar tergolong komplet. Ada 12 menu yang ditampilkan. Bukan sekadar menu aduan. Ditpolairud juga merancang menu kejadian, cuaca, wisata, peta laut, dan lainnya.

Menariknya lagi, ada menu Hotspot Ikan. Menu tersebut diklaim mempermudah nelayan dalam mencari ikan. Mereka bisa menentukan titik keberadaan ikan secara gampang. Nelayan tidak perlu wira-wiri mencari daerah penghasil ikan.

”Untuk masyarakat umum, kami juga menyiapkan menu Jadwal Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak,” jelas Juadin.

Dia menjelaskan, menu terkoneksi dengan sistem di pelabuhan. Masyarakat bisa menekannya jika hendak bepergian ke luar pulau.

Wadirpolairud Polda Jatim AKBP Mustofa menambahkan, proses perancangan aplikasi tidak asal-asalan. Untuk membuat program, Ditpolairud bekerja sama dengan sejumlah instansi di pelabuhan. Antara lain, Pelindo III, BMKG, Kementerian Kelautan dan Perikanan, kantor kesyahbandaran, dan pemkab di wilayah Jatim.

”Contohnya terkait menu cuaca. Itu sudah dikoneksikan dengan sistem dan prediksi BMKG secara otomatis,” kata Mustofa.

Mantan Kapolsek Tegalsari itu menjelaskan, keberadaan aplikasi diharapkan mendorong keamanan dan kenyamanan nelayan dalam melaut. Mereka juga bisa melapor secara cepat jika menemukan kejadian.

Selama ini, nelayan memang kesulitan untuk melaporkan kejadian yang dialaminya saat berada di laut. Mereka harus mendatangi markas polisi terlebih dahulu. Kalau tidak begitu, nelayan menelepon petugas yang dikenalinya.

Sekarang aduan lebih gampang dilakukan. Nelayan tinggal menyentuh telepon genggamnya. Mereka bisa melapor secara cepat via aplikasi.

”Program ini juga mendorong percepatan layanan kepolisian. Kami sudah menyiapkan sarana-prasarana pendukung,” ungkap Mustofa.

Menurut dia, ada petugas yang stand by memantau penggunaan aplikasi. Mereka akan meneruskan aduan secara cepat kepada personel yang melakukan patroli di laut. Dengan demikian, aduan bisa cepat diatasi.

Mustofa menjelaskan, kepolisian memahami persoalan nelayan saat ini. Sebagian warga pesisir kesulitan untuk mencari ikan. Karena itu, ada menu Hotspot Ikan yang bisa dimanfaatkan. Nelayan bisa memanfaatkan menu tersebut saat berada di tengah laut.

”Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk peta ikan. Mereka siap mendukung,” jelas Mustofa. Dia bersyukur karena aplikasi tersebut mendapatkan apresiasi dari Mabes Polri. Rencananya, aplikasi itu akan diterapkan di seluruh Indonesia. ”Sementara memamg untuk membantu warga Jatim,” jelas Mustofa.

Saksikan video menarik berikut ini:


Ditpolairud Polda Jatim Rancang Aplikasi Layar untuk Membantu Nelayan