Terobosan & Inovasi Buatan Pustakawan STKIP Al Hikmah Selama Covid-19

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Terobosan & Inovasi Buatan Pustakawan STKIP Al Hikmah Selama Covid-19


Menjadi seorang pustakawan sudah dipilih Rizka Pratiwi sebagai jalan hidup. Totalitas pun mengiringi setiap geraknya. Hingga tercipta puluhan terobosan di bidang literasi. Sampai dinobatkan sebagai juara III Pustakawan Berprestasi Terbaik 2020 oleh Perpustakaan Nasional Indonesia.

NURUL KOMARIYAH, Jawa Pos

SEBAIK-baiknya manusia adalah yang berguna untuk orang lain. Dokter bermanfaat lewat jalan kesehatan. Guru dengan jalan ilmu pengetahuan. Nah, saya mencoba menggunakan jalan literasi sebagai sarana untuk bisa hadir membantu yang lain,” ungkap Rizka saat ditanya mengapa dia begitu getol menularkan literasi dengan beragam cara. Memutuskan menjadi pustakawan di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Al Hikmah sejak 2015, Rizka bisa disebut single fighter.

Dia masih ingat betul. Saat itu hanya ada 20-an buku di perpustakaan. Lantas, dia mulai babat alas untuk melengkapi koleksi perpustakaan, membuat program, dan menyusun kegiatan. Seorang diri. Sampai kemudian dia membentuk perkumpulan bernama Laskar Literasi.

”Saya bentuk pada 8 September 2018 untuk memperingati Hari Literasi Sedunia. Merekrut mahasiwa-mahasiswa STKIP Al Hikmah sendiri,” ujarnya saat berbincang dengan Jawa Pos kemarin (30/11).

Laskar Literasi menjadi cikal bakal lahir dan tumbuhnya gerakan-gerakan literasi lainnya. Pada awal kemunculannya, kegiatan para anggota masih berseliweran di lingkup internal kampus.

Sebut saja mengisi acara yang berkaitan dengan peringatan hari literasi. Misalnya, saat Hari Buku Sedunia 2018, mereka memotori aktivitas sebulan penuh membaca tiga ribu buku secara masal. Kegiatan itu dilakukan sebelum masuk jam perkuliahan. Lokasinya bisa di mana pun. Di halaman kampus, di lobi, hingga di area parkir kendaraan. Selain itu, menampilkan teatrikal bernuansa kritik sosial yang bertajuk Ke Mana Literasi Pergi.

”Saya juga adakan pelatihan menulis untuk anggota Laskar Literasi dengan menggandeng berbagai entitas sebagai pemateri. Termasuk gerakan mengirim tulisan ke media massa,” imbuh alumnus Prodi Ilmu Informasi dan Perpustakaan (IIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu.

Tak dinyana, dari pelatihan yang kontinu tersebut, banyak tulisan anggota yang berhasil terpublikasi di media cetak maupun daring. Sebagai apresiasi atas capaian itu, Rizka memberikan semacam reward. Setiap anggota yang berhasil memasukkan karyanya ke media sebanyak tujuh kali, dia berhak untuk diajak jalan-jalan ke toko atau bazar buku.

Di sana, mereka bisa memilih buku-buku yang diinginkan. Istilahnya, wisata literasi. Reward serupa diberikan untuk mahasiswa yang menjadi peminjam buku terbanyak di perpustakaan. ”Selama pandemi ini saya mikir, mahasiswa sudah dipulangkan semua ke daerah masing-masing. Bagaimana caranya perpustakaan tetap hidup dan melayani mereka dari kejauhan,” ujar ibu satu anak itu.

Ide-ide di kepalanya mulai berkelana. Satu per satu lantas diwujudkan agar tidak menjadi sebatas wacana. Dia pun menginisiatori program Literasi dari Rumah (LDR), semacam payung besar bagi sejumlah kegiatan interaktif yang melibatkan warga kampus.

Sebut saja kegiatan yang dilabeli narasi. Akronim dari webinar Laskar Literasi. Sebuah seminar virtual yang juga dibuka gratis untuk umum dengan bonus sertifikat. Ada pula Bonsai alias bincang online santai inspiratif. Berisi obrolan santai lewat live Instagram dengan melibatkan alumni. ”Saya undang alumni yang sudah mengajar di sekolah. Supaya bisa berbagi. Misalnya, mengenai membentuk diri menjadi pribadi tangguh. Biar mahasiswa punya role model dari kakak tingkatnya sendiri,” jelasnya.

Selain itu, ada program Border yang lagi-lagi memakai akronim, yakni book delivery order. Tercetus demi tetap bisa mewadahi mahasiswa yang ingin meminjam buku. Tahapannya, mereka bisa memilih koleksi buku lewat katalog online. Setelah itu, mengisi judul buku yang hendak dipinjam melalui Google form. Dari situ, Rizka akan mengirimkan buku ke rumah mahasiswa yang bersangkutan.

Inovasi lain yang terwadahi dalam LDR saat pandemi adalah kegiatan Literasi Bersama Keluarga (Siaga). Menurut dia, situasi seperti saat ini adalah momentum yang tepat untuk memperkuat literasi bersama keluarga masing-masing. Sebab, lebih banyak waktu yang dihabiskan di rumah. Siaga di-setting menjadi kontes foto bernuansa kegiatan literasi yang bisa diikuti civitas academica kampus. Dua pemenangnya berhak memperoleh voucher belanja.

Pustakawan Menyapa juga jadi kegiatan bentukan Rizka. Isinya pelatihan-pelatihan via daring. Sebut saja, pelatihan mahasiswa untuk bisa mengakses artikel ilmiah secara gratis dan legal sebagai asupan referensi yang membantu perkuliahan. Dia juga melengkapi pelatihan itu dengan membuat video tutorial yang diunggah lewat kanal YouTube.

”Pustakawan di era pandemi ini benar-benar harus berpikir dan bisa bertindak sebagai content creator. Mbuh yok opo carane biar pelayanan perpustakaan dan kegiatan literasi tetap hidup,” tegasnya.

Ruang gerak Rizka dalam menyebarkan virus cinta literasi pun tidak sebatas di dalam kampus. Bersama Laskar Literasi, dia menjangkau massa yang lebih masif. Antara lain, lewat Laskar Literasi Goes to School.

Itu merupakan gerakan menumbuhkan sekaligus membangkitkan nyawa literasi di sekolah-sekolah. Anggota Laskar Literasi menularkan ilmu seputar literasi kepada siswa dan guru di sekolah. Jangkauannya cukup luas seperti di Karanganyar (Jawa Tengah) hingga Majalengka dan Bogor (Jawa Barat).

”Dari Goes to School itu, sekolah yang sebelumnya tidak ada komunitas literasi sekarang sudah punya. Yang lebih membanggakan, ada tulisan anggota komunitas bersama siswa dan guru di sekolah sasaran yang sudah diterbitkan menjadi antologi puisi maupun cerpen,” ungkapnya.

Rizka juga mengajak Laskar Literasi untuk lebih berkiprah dalam hal pengabdian masyarakat. Agustus lalu, dia memparakarsai Kampung Literasi Sawunggaling, Sidoarjo. Perempuan 27 tahun itu berupaya mendekatkan perpustakaan di tengah-tengah warga masyarakat. Prinsip tersebut sejalan dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Indonesia.

Anak-anak di kawasan Sawunggaling diajari pendidikan karakter lewat Kotak Buku Kejujuran yang dipasang di beberapa gang. Kotak itu berisi buku-buku bacaan yang bisa bebas diambil untuk dipinjam. Prinsip yang ditanamkan, pinjam satu buku sama dengan kembalikan satu buku. Jika menghilangkan satu buku, ganti dengan sejumlah buku yang dihilangkan.

Tidak hanya menyasar anak-anak, kegiatan di Kampung Literasi Sawunggaling juga merangkul kaum ibu. Mereka diajak bergabung dalam program Literasi Informasi. Tujuannya lebih berhati-hati dalam membagikan informasi yang belum jelas sumbernya. Dengan kata lain, mengajak ibu-ibu jadi agen penangkal hoaks.

Selain itu, ada Literasi Kesehatan yang mengampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) hingga menggalakkan disiplin dalam protokol kesehatan. Lalu, ada Literasi Science secara sederhana lewat aktivitas memberi identitas pada tumbuhan. ”Seperti memberi nama sebuah pohon beserta nama Latin dan manfaatnya,” ujar Rizka.

Tidak hanya itu, dia juga membuat Literasi Baca Tulis yang berisi kegiatan mendongeng, storytelling, dan membuat prakarya bersama. Juga segera mengaktifkan kembali permainan tradisional. Terakhir, ada Literasi Digital, yakni kegiatan yang memberikan wawasan kepada ibu-ibu untuk memanfaatkan media digital sebagai sarana berdagang.

”Seorang ibu yang sebelumnya jualan di kantin sekolah dan kegiatan ekonominya harus terhambat karena pandemi jadi tahu kalau bisa jualan lagi. Alhamdulillah, ada yang omzet jualannya meningkat dengan metode yang tidak konvensional,” paparnya.

Baru-baru ini, Rizka juga membanggakan Jatim, khususnya Surabaya. Dia dinobatkan sebagai juara III Pustakawan Berprestasi Terbaik 2020 oleh Perpusnas Indonesia. Agaknya, itu merupakan ”balasan” yang layak diterima olehnya. Sebagai apresiasi atas totalitas serta ketulusannya dalam berliterasi. Sekaligus menjalankan fungsi optimal sebagai seorang pustakawan selama ini. 

Saksikan video menarik berikut ini:


Terobosan & Inovasi Buatan Pustakawan STKIP Al Hikmah Selama Covid-19