Ciptakan Pekerjaan, Pemerintah Diminta Perbaiki Kualitas SDM Sejak SD

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Ciptakan Pekerjaan, Pemerintah Diminta Perbaiki Kualitas SDM Sejak SD


JawaPos.com – World Economic Forum atau Forum Ekonomi Dunia dalam kajiannya mengatakan, 65 persen dari angkatan kerja yang saat ini berada di tingkat sekolah dasar (SD) akan bekerja dalam bidang yang belum tercipta di masa depan. Oleh karena itu, perlu ada perubahan strategi untuk menghadapi hal ini.

Pengamat dan Praktisi Pendidikan Indra Charismiadji menuturkan bahwa pemerintah tidak dapat lagi hanya merancang rencana untuk menyiapkan anak-anak bangsa sebagai pencari kerja. Namun, harus sebagai pencipta.

“Itu kita tidak bisa lagi menyiapkan anak-anak kita sebagai pencari kerja. Karena pekerjaan yang tersisa tinggal 35 persen, kita harus mendorong mereka sebagai pencipta kerja,” ungkap dia dalam siaran YouTube PB PGRI, Rabu (3/2).

Baca Juga: PGRI: Kami Merasa Sering Sekali Guru Dijadikan Beban oleh Kementerian

Pekerjaan yang tidak pernah dibayangkan ada saat ini, seperti YouTuber, selebgram hingga perusahaan startup malah menjadi pekerjaan yang diinginkan sebagian orang. Oleh karenanya, pemerintah perlu segera menyiapkan strategi menghadapi tantangan tersebut.

“Ini masuk akal. Pada zaman sekolah dulu, nggak ada saya punya cita-cita mau jadi YouTuber, selebgram, mau kerja di Google, nggak ada, karena belum ada perusahannya,” imbuh dia.

Di abad ke-21 ini, yang dibutuhkan dalam dunia kerja adalah mereka yang memiliki kemampuan pemecahan masalah, ketahanan untuk melewati tantangan, motivasi diri untuk dapat berprestasi, kontrol diri, kerja sama, inisiatif, percaya diri hingga etika yang baik.

Jadi, kata dia waktu yang paling tepat untuk mengembangkan keterampilan tersebut adalah di jenjang SD. Sebab, jika ingin membangun SDM yang unggul dan benar, fokus harus dimulai dari tingkat bawah.

“Tapi pemerintah kita terbailik, SD kita anggarannya paling sedikit, gedungnya rusak dan guru-gurunya kurang diperhatikan, kenapa, karena kalau saya pikir secara politis itu tidak menarik, lulus SD 6 tahun. Kan tiap 5 tahun di pilih, Makanya kalau bicara ke pemerintah atau politisi itu akan milih yang kelihatan cepat, padahal kalau membangun indonesia itu harus di SD,” pungkasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:


Ciptakan Pekerjaan, Pemerintah Diminta Perbaiki Kualitas SDM Sejak SD