Dokter Agus SpB (K), ke Pulau Terpencil untuk Layanan Kesehatan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Dokter Agus SpB (K), ke Pulau Terpencil untuk Layanan Kesehatan


Di balik berdirinya Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA), ada dr Agus Harianto SpB (K) yang terus bersemangat memimpin pelayanan kesehatan ke daerah-daerah terpencil. Pria 52 tahun itu tidak ingin berhenti sebelum sistem pelayanan kesehatan di Indonesia berbasis maritim terwujud.

SEPTINDA AYU PRAMITASARI, MAJENE, Jawa Pos

MATAHARI mulai tenggelam. Semburat senja menghiasi langit di Pelabuhan Palipi, Majene, Sulawesi Barat, sore itu, Senin (1/2). Kapal Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) menjadi satu-satunya kapal yang bersandar di pelabuhan di Kecamatan Sendana tersebut. Hanya ada dua perahu nelayan di Pantai Palipi sore itu.

Dokter Agus Harianto SpB duduk di ruang steril operate kamer (OK) RSTKA dengan alas seadanya. Masih mengenakan penutup kepala medis, dia memeriksa alat-alat untuk operasi malam itu. Beberapa apoteker pun menyiapkan obat-obatan dan jadwal layanan operasi pasien yang disisir dari tenda-tenda pengungsian. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 18.30.

’’Masih ada operasi, Dok?” tanya saya kepada dr Agus yang tengah istirahat sejenak sambil menunggu jadwal operasi berikutnya. ’’Iya, masih ada 1–2 pasien lagi,” jawabnya.

Sosok Agus tidak asing lagi di dunia kesehatan dalam pelayanan ke daerah-daerah terpencil. Pria yang menjabat direktur RSTKA itu sudah kenyang berlayar ke daerah-daerah terpencil untuk memberikan pelayanan kesehatan. Bahkan, aksinya dilakukan sebelum memiliki kapal pinisi untuk rumah sakit terapung. Sejak 2006 pelayanan diberikan. Kali pertama di Maluku.


Dokter Agus SpB (K), ke Pulau Terpencil untuk Layanan Kesehatan