Siswi Di-DO Akibat Hina Palestina, P2G: Sekolah Bukan Menghakimi

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Siswi Di-DO Akibat Hina Palestina, P2G: Sekolah Bukan Menghakimi


JawaPos.com – Seorang siswi berinisial MS (19) asal Bengkulu Tengah melontarkan ujaran kebencian kepada Palestina di platform TikTok. Sekolah pun mengembalikan siswi ke orang tuanya alias drop out (DO), meski pada akhirnya pihak sekolah mengklaim tidak mengeluarkan MS.

Menanggapi dikeluarkannya MS, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengatakan bahwa ini merupakan tindakan diskriminatif dan langkah berlebihan yang diambil oleh sekolah.

“Sekolah itu adalah lembaga edukasi, bukan lembaga untuk menghakimi,” tegasnya kepada JawaPos.com, Minggu (23/5).

Baca Juga: Setelah Di-DO dari Sekolah Usai Hina Palestina, Kini MS Alami Bullying

Menurutnya, sekolah luput dalam mendidik muridnya, khususnya soal pendidikan kebangsaan dan literasi digital. Oleh karenanya, MS melakukan tindakan yang tidak seharusnya dilakukan, padahal sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Indonesia memiliki hubungan erat dengan Palestina.

“Saya rasa belum dilakukan oleh sekolah, terkait dengan literasi digital, ini kan tantangan kita sebagai guru dan sebagai entitas sekolah sampai sekarang dan ke depan,” ujarnya.

Ia pun mendorong agar seluruh sekolah dapat mengedepankan pengajaran literasi digital di tengah gempuran teknologi yang semakin berkembang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa berulang akibat ketidakpahaman murid atau guru untuk membatasi dirinya di media sosial.

“Anak-anak kita ini kan dibesarkan oleh media digital kan. Oleh karena itu, butuh pendidikan terkait dengan literasi digital yang baik sehingga anak-anak, guru semua kita menggunakan media sosial secara bijak aman dan kreatif,” pungkasnya.

Sebagai informasi, ayah MS berinisial AS menuturkan bahwa dirinya berniat memindahkan putrinya yang masih duduk di bangku kelas XI tersebut ke sekolah lain. Itu sengaja dilakukan agar MS tak terganggu dan bisa menjalani kegiatan belajar di sekolah secara aman dan kondusif. ”Biar lebih terjaga dan tak ada tekanan apa pun,” katanya.


Siswi Di-DO Akibat Hina Palestina, P2G: Sekolah Bukan Menghakimi