Usai Salat Idul Fitri, Khofifah Prihatin Ledakan Petasan di Jatim

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Usai Salat Idul Fitri, Khofifah Prihatin Ledakan Petasan di Jatim


JawaPos.com–Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi pelaksanaan salat Idul Fitri di Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) pada Kamis (13/5). Khofifah yang hadir mengenakan setelan pakaian serba putih itu datang pada pukul 05 kurang 15 menit.

Di MAS, jamaah benar-benar diminta untuk menjaga prokes. Mereka hanya bisa masuk bila menunjukkan karti identitas yang didapat melalui proses pendaftaran sejak 3 hari lalu. Menurut Khofifah, MAS bisa menjadi percontohan masjid dengan penanganan prokes ketat.

”Dari awal diperkirakan proses salat, takbir pertama itu 30 menit. Tadi 20 menit. Khotbah kurang dari 9 menit yang diharapkannya 10 menit. Upaya salat Idul Fitri khusyuk khidmat dalam waktu singkat tanpa mengurangi kekhusyukan dan kekhidmatan,” tutur Khofifah.

Salah satu program yang diapresiasi adalah membawa kantung untuk alas kaki sendiri. Biasanya, pengunjung akan berkerumun untuk mencari sandal. Karena sudah membawa tas sendiri, tidak ada kerumunan.

”Alas kaki dibawa sendiri. Sudah dibungkus di saf masing-masing. Ini mengurai kerumunan mencari sandal. Ini nggak ada karena diinformasikan bawa tas untuk menyimpan alas kaki di saf masing-masing. Ini harapannya jadi referensi berikutnya karena salat Jumat potensial ada kerumunan penyebaran Covid-19,” terang Khofifah.

Khofifah mengatakan, prokes akan tetap menjadi referensi dan fokus utama. Sebab, pada masa pandemi, dia mencatat Jawa Timur sudah memasuki kondisi yang cukup baik.

”Dari 8501 desa kelurahan, hanya ada 1 desa zona merah. Sebagian besar zona hijau. Salat Idul Fitri berbasis PPKM mikro. Zona merah salat Id di rumah,” jelas Khofifah.

Selain di Surabaya, Khofifah juga berkoordinasi dengan Bupati Banyuwangi dan seluruh kepala daerah Jawa Timur. Khusus dengan Banyuwangi, Khofifah minta bupati fokus pada penanganan 1 desa zona merah tersebut.

”Tadi malam saya koordinasi dengan tim di lapangan sampai jam 1 dini hari. Takbir keliling sudah diubah ke musala atau rumah,” ujar Khofifah.

Selain salat Idul Fitri, Khofifah juga menyoroti penggunaan petasan. Sebab, sejak Senin (10/5) hingga hari ini (13/5), dia mencatat ada empat ledakan petasan yang cukup besar.

”Harus tetap waspada soal mercon juga. Kami koordinasi dengan wakapolda. Di Jatim ini ada 4 titik yang meledak. Tadi malam ledakan yang cukup tinggi. Yang kira-kira seminggu lalu cukup tinggi,” tutur Khofifah.

Untuk itu, Khofifah meminta warga turut mematuhi aturan pemerintah. Sebab, aturan tersebut, merupakan upaya melindungi warga.

”Hal-hal yang dilarang mohon dipatuhi untuk perlindungan. Hari ini (13/5) saya berpesan untuk silaturahmi virtual. Video call sama cucu saya di Jakarta. Maksimalisasi silaturahmi. Sudah supported by gadget. Virtual bisa. Semoga ibadah diterima. Mohon maaf lahir batin,” ucap Khofifah.


Usai Salat Idul Fitri, Khofifah Prihatin Ledakan Petasan di Jatim