Iptu Fauzy Pratama Bergelar Doktor di Usia 26 Tahun

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Iptu Fauzy Pratama Bergelar Doktor di Usia 26 Tahun


Kanittipiter Polrestabes Surabaya Iptu Fauzy Pratama belum lama ini menyelesaikan pendidikan S-3. Tidak sekadar lulus, dia juga menyandang predikat cum laude.

HASTI EDI SUDRAJAT, Surabaya

USIANYA masih cukup muda. Yakni, 26 tahun. Namun, Fauzy sudah menyandang gelar doktor. Gelar itu menjadikannya sebagai polisi termuda di jajaran Polda Jatim yang telah menuntaskan pendidikan S-3. ’’Di Indonesia pun saat ini sepertinya saya polisi yang paling muda,” kata alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2015 itu kepada Jawa Pos Kamis (16/9).

Fauzy sudah mengecek senior dan juniornya di Akpol. Belum ada yang menyandang gelar doktor di usia 26 tahun seperti dirinya. ’’Dari bintara kemungkinannya juga tidak ada karena biasanya yang kuliah S-3 sudah senior,” ucap perwira kelahiran 1994 tersebut.

Fauzy mendapatkan gelar doktor dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta awal bulan ini. Dia menempuh pendidikan S-3 di kampus tersebut sejak 2018. ’’Kebetulan ada kesempatan,” tuturnya. Fauzy saat itu bertugas di Polda Metro Jaya di spripim bagian staf.

Pada masa itu dia mengaku waktunya lebih fleksibel. Ide untuk melanjutkan pendidikan S-3 pun terlintas di benaknya. Fauzy lantas memilih UPH yang letaknya tidak jauh dari Polda Metro Jaya. ’’Tinggal nyeberang,” sebutnya.

Dia memilih jurusan ilmu hukum yang berkaitan dengan tugas polisi. Terlebih, basic-nya adalah reserse.

Kendala bukannya tidak ditemui selama menempuh pendidikan. Misalnya, jadwal kuliah yang bertabrakan dengan kegiatannya di kepolisian. Dalam kondisi itu, otomatis dia harus memprioritaskan tugas sebagai anggota Bhayangkara. ’’Kerjaan tetap diutamakan,” ungkapnya.

Dampak ke perkuliahan bukannya tidak ada. Fauzy pernah tidak lulus mata kuliah. ’’Bagian dari perjalanan pendidikan,” ujarnya.

Fauzy memilih ilmu pidana sebagai bahan disertasi. Dia fokus ke pidana khusus yang selama ini menjadi minatnya. ’’Materinya tentang Undang-Undang Hak Cipta,” katanya.

Pada awal-awal penyusunan disertasi itu, dia pindah tugas ke Polrestabes Surabaya.

Di Kota Pahlawan, Fauzy selalu menyempatkan waktu untuk mencicil disertasinya. Dia memanfaatkan waktu di sela-sela tugas. ’’Kebanyakan nyusunnya di kantor,” jelasnya. Sebab, waktunya lebih banyak dihabiskan di mapolrestabes.

Fauzy menerangkan, sidang terbuka dari disertasinya berlangsung lancar. Meskipun merasa gugup, dia mampu memaparkan materi dengan baik. Termasuk menjawab pertanyaan dari penguji.

Seusai sidang, dia langsung dinyatakan lulus dengan predikat cum laude. Fauzy menjadi doktor ke-104 dari UPH. ’’Lega, perjuangan selama ini akhirnya berbuah manis,” ujarnya.

Di balik kegigihannya mengejar gelar doktor, Fauzy sejatinya memang pribadi yang berprestasi. Dia merupakan lulusan terbaik saat menempuh pendidikan Akpol. Fauzy juga menyandang dua gelar master dari dua universitas ternama. Yakni, University of Glasgow di Irlandia dan Universitas Indonesia.


Iptu Fauzy Pratama Bergelar Doktor di Usia 26 Tahun