Layanan Buruk PDAM Gresik, Ribuan Pelaku UMKM Menjerit

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Layanan Buruk PDAM Gresik, Ribuan Pelaku UMKM Menjerit


JawaPos.com- Gangguan distribusi air Perumda (dulu PDAM) Giri Tirta Gresik dalam beberapa hari terakhir, benar-benar berdampak serius. Tidak hanya menjadi membuat kegeraman ribuan pelanggan. Layanan buruk salah satu BUMD Pemkab Gresik itu juga membuat banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menangah (UMKM) terpukul.

Berdasarkan data resmi dari website Pemkab Gresik, total ada sebanyak 7.331 UMKM di Kabupaten Gresik. Mulai usaha jamu, camilan, beragam minuman cair, laundry dan banyak lagi. Celakanya, sebagian besar usaha itu berada di lokasi yang kerap terdampak gangguan PDAM Giri Tirta. Di antaranya di wilayah Kecamatan Cerme, Manyar, hingga Kebomas.

Sudah sejak beberapa hari lalu, pasokan air dari Perumda Giri Tirta mandek. Tak ayal, keadaan itu membuat para pelaku UMKM itu terpaksa mengeluarkan biaya tambahan agar tetap dapat beroperasi. Yakni, untuk membeli air tangkian. Bahkan, tidak sedikit yang memberi air galon atau isi ulang.

‘’Kalau air mati satu hari saja, biaya untuk beli air bisa sampai Rp 200 ribu untuk usaha. Problemnya, air PDAM Gresik mati ini tidak hanya sekali dua kali,’’ kata Suparto, salah seorang pelaku UMKM di wilayah Kecamatan Manyar.

Memang, tumpahan kegeraman atas layanan buruk air bersih tersebut sudah berulang kali. Selain protes melalui beragam kanal media sosial, beberapa kali warga atau kelompok massa unjuk rasa ke kantor Perumda Giri Tirta di Jalan Permata Bunder Asri, Kebomas. Manajeman BUMD bersangkutan pun sudah kerap dipanggil DPRD Gresik. Toh, sejauh ini belum ada perubahan.

Dalam lama media sosialnya, pentolan Ultras—sebutan supporter Gresik United—Ludiono juga kembali menumpahkan kekesalannya. ‘’PDAM disambati koyok opo, yo pancet wae, epok-epok gak krungu (PDAM dikeluhkan seperti apa pun, tetap saja, berpura-pura tidak mendengar, Red),’’ tulisanya.

Katanya, dia mendapat informasi layanan air bersih  tersebut akan kembali mengalir pada Jumat (26/11) pagi. Namun, ternyata tetap saja mampet. ‘’Engko nek tak demo, jare ancen seneng demo. Oalah urip, urip. Kok ngani ngoyo temen. (Nanti kalau didemo, katanya memang senang unjuk rasa. Oh, hidup, hidup. Kok teraniaya betul, Red),’’ ujar mantan ketua umum Ultras itu.

Sebelumnya, saat dikonfirmasi Jumat (26/11), Dirut Perumda Giri Tirta Siti Amintus Zariyah mengatakan, berhentinya suplai air ke pelanggan terjadi di wilayah distribusi air ke arah Kecamatan Manyar. Penyebabnya, ada perbaikan jaringan listrik di reservoir Cerme. Dampaknya, operasional pompa air berhenti.

Risa, sapaan Siti Aminatus Zariyah, menyampaikan, estimasi waktu perbaikan bakal memakan waktu 2×24 jam atau dua hari sejak Kamis (24/12). Wilayah pelanggan yang terdampak di antaranya Bunder, Kebomas hingga Manyar. “Kabel cubicle mengalami kerusakan pada Rabu malam. Kemungkinan besok (27/12) sudah normal,” ucapnya.


Layanan Buruk PDAM Gresik, Ribuan Pelaku UMKM Menjerit