Terdampak Peningkatan Kasus Covid-19 di Eropa, IHSG Diprediksi Loyo

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Terdampak Peningkatan Kasus Covid-19 di Eropa, IHSG Diprediksi Loyo


JawaPos.com ‒ Varian Covid-19 Omicorn menjadi sentimen utama penekan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini. Pelaku pasar khawatir potensi persebaran varian baru itu berdampak lebih besar daripada Delta. Ditambah, potensi gelombang keempat pandemi di Uni Eropa.

“Berpeluang melemah dengan support di level 6.485 sampai 6.400 dan resistance di 6.650 hingga 6.750. Cenderung BOW (buy on weakness) ketika IHSG terjadi pelemahan,” kata Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee kepada Jawa Pos Minggu (28/11).

Dia mengungkapkan, para investor di bursa Eropa tengah memantau krisis akibat meningkatnya kasus infeksi Covid-19 varian teranyar. Hal tersebut mendorong beberapa negara di Benua Biru untuk memberlakukan lockdown.

“Peningkatan kasus Covid-19 di Eropa menjadi salah satu sentimen negatif yang memengaruhi pasar keuangan, termasuk pasar saham Indonesia. Dan, menjadi salah satu penekan pasar saham dalam satu sampai tiga hari ke depan,” terangnya.

Di dalam negeri, Hans menyebut sebenarnya data ekonomi sangat baik. Namun, keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan UU Cipta Kerja inkonstitusional secara bersyarat bisa memicu sentimen negatif di pasar. MK pun memberikan waktu dua tahun kepada pemerintah dan DPR untuk merevisi.

“Sebenarnya putusan MK ini lebih fundamental memengaruhi perekonomian nasional dan berpotensi menimbulkan sentimen negatif bagi iklim investasi Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan, perdagangan bursa selama sepekan lalu ditutup bervariasi. Pergerakan IHSG turun 2,36 persen di posisi 6.561,55 dari 6.720,26 pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian bursa juga mengalami penurunan 6,99 persen dari 26,047 miliar saham menjadi 24,227 miliar saham.

Meski demikian, kenaikan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa. Terkerek sebesar 9,16 persen menjadi Rp 14,471 triliun. “Investor asing pada Jumat (26/11) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 145,74 miliar. Sepanjang 2021 investor asing mencatatkan beli bersih Rp 38,69 triliun,” papar Yulianto.

PENUTUPAN IHSG PEKAN LALU

– Senin (22/11): 6.727,57

– Selasa (23/11): 6.673,77

– Rabu (24/11): 6.678,46

– Kamis (25/11): 6.704,22

– Jumat (26/11): 6.561,55

Sumber: BEI


Terdampak Peningkatan Kasus Covid-19 di Eropa, IHSG Diprediksi Loyo