Minyak Goreng Tidak Terkendali, Pemkot Diminta Segera Operasi Pasar

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Minyak Goreng Tidak Terkendali, Pemkot Diminta Segera Operasi Pasar


JawaPos.com- Kenaikan harga minyak goreng tidak terkendali. Masyarakat dan pedagang pun sambat. Di sela-sela melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional, Sabtu (27/11), Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Anas Karno pun meminta pemkot tidak tinggal diam.

Salah satu di antara pasar yang didatangi Anas adalah Pasar Genting. Anggota dewan dari FPDIP itu ngobrol dengan beberapa pedagang. Dari pengakuan para pedagang, tidak hanya harga minyak goreng kemasan yang meroket. Minyak goreng curah pun mengalami kenaikan.

Minyak goreng kemasan yang biasanya per liter Rp 13 ribu, kini naik jadi Rp 20 ribu. Lalu, minyak goreng curah per jeriken besar ukuran 17 liter, biasanya Rp 280 ribu, belakangan naik menjadi Rp 300 ribu. ‘’Mundak nemen iki,” katanya.

Li Yong, salah seorang pedagang, menyatakan, harga minyak goreng itu tidak hanya membuat warga atau pembeli yang sambat. Pedagang juga sangat terdampak. “Harga minyak kemasan 2 kilogram sebelumnya Rp 36 ribu. Sekarang tembus Rp 40 ribu,’’ ungkapnya.

David Sutanto, pedagang lain di Pasar Genteng, juga mengeluhkan kondisi tersebut. Kenaikan cukup tajam terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Akibatnya, ada penurunan omzet. Para pedagang tidak bisa mengambil untung maksimal. “Marginnya sangat tipis,” katanya.

David mengatakan, pembeli akan berfikir tiga kali ketika harga minyak goreng naik, walaupun cuma seribu rupiah. Beberapa orang memilih untuk beralih ke minyak goreng curah. “Semoga saja segera normal kembali,’’ harapnya.

Melihat kondisi demikian itu, Anas meminta Pemkot Surabaya tidak tinggal diam. Apalagi, sebentar lagi memasuki momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tentu, harga kebutuhan pokok lain juga harus diantisipasi. Dia pun mengharapkan, dilakukan operasi pasar. Syaratnya, tentu harga bahan pokok yang dijual ke masyarakat dalam operasi pasar harus lebih murah.

“Untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Warga harus dibantu dengan operasi pasar segera,” pintanya.

Selain itu, Anas juga meminta pemkot dan jajaran samping untuk meningkatkan pengawasan terhadap distribusi minyak goreng maupun sembako. Jangan sampai ada yang memanfaatkan momen lonjakan harga sebagai ajang untuk menimbun barang. ‘’Kalau sampai ada penimbun-penimbun itu, harus ditindak sesuai ketentuan yang berlaku,’’ tegasnya.


Minyak Goreng Tidak Terkendali, Pemkot Diminta Segera Operasi Pasar