Catat! Begini Cara Merawat Mobil Listrik

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Catat! Begini Cara Merawat Mobil Listrik


Populasi mobil listrik di Indonesia telah melebihi 14 ribu unit. Populasinya diyakini akan berlipat setelah pilihan produknya lebih banyak dan harganya lebih terjangkau. Namun, bagaimana cara merawat mobil listrik?

PRESIDEN Jokowi telah menjanjikan bahwa Indonesia akan beralih ke ekonomi hijau pada 2035. Artinya, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) akan dihentikan dan digantikan dengan energi listrik dari sumber daya terbarukan. Perubahan kebijakan energi itu disambut produsen mobil listrik dengan rencana peluncuran mobil listrik tahun depan.

Meski pamornya terus meningkat, bukan berarti tak ada hambatan bagi mobil listrik. Salah satunya anggapan miring dari penyuka mobil bermesin pembakaran internal. Mobil listrik dianggap tak bisa memberikan sensasi berkendara yang sama dengan mobil BBM.

Salah satunya karena mobil listrik tidak memiliki suara mesin yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengendara. Sebagai solusi, pabrikan menghadirkan suara mesin artifisial yang keluar dari audio di kabin.

Masalah lain, harga mobil listrik cenderung lebih mahal. Pilihan produknya juga sangat terbatas. Karena itu, tahun depan, produsen mobil Tiongkok akan meluncurkan mobil listrik kompak dengan harga murah untuk kebutuhan komuter masyarakat.

Meski harga mobil listrik lebih mahal, biaya perawatannya jauh lebih murah. Sebab, komponen yang dibutuhkan untuk menggerakkan mobil listrik lebih sedikit. Hanya ada tiga elemen utama sebuah mobil listrik: motor listrik, baterai, dan sistem penggeraknya. Berbeda dengan mobil pembakaran internal yang memiliki komponen jauh lebih banyak, lebih berat, dan lebih rumit. 

Rutin Cek Radiator

Mobil listrik juga membutuhkan radiator. Bedanya, radiator mobil pembakaran internal dibutuhkan untuk mendinginkan mesin, sedangkan radiator mobil listrik untuk mendinginkan baterai dan motor listrik.

Bedanya, cairan pendingin mobil listrik tidak perlu sering diganti. Penggantian fluida disarankan setelah 60 ribu km. Bila rata-rata penggunaan 10 ribu–20 ribu per tahun, dibutuhkan waktu 3–6 tahun untuk mengganti coolant radiator.

Gunakan Slow Charging

Mobil listrik punya dua metode pengisian daya. Yakni, slow charging dengan menggunakan listrik alternating current (AC) seperti yang digunakan di rumah-rumah. Bisa juga menggunakan fast charging seperti yang digunakan di stasiun pengisian daya portabel.

Pemilihan mode pengisian daya memengaruhi kondisi dan usia baterai. Model slow charging memang membutuhkan waktu lebih lama sampai baterai terisi penuh. Namun, itu adalah cara yang lebih disarankan karena baterai lebih awet.

Ganti Oli Speed Reducer

Mobil listrik memiliki motor yang menghasilkan daya dan oleh speed reducer (gearbox) diubah menjadi tenaga yang lebih besar untuk disalurkan ke roda. Komponen tersebut menggunakan beberapa gir yang bekerja ibarat transmisi. Karena itu, dibutuhkan pelumas sekitar 1 liter. Menariknya, pelumas itu tidak perlu diganti secara berkala.

Servis Rutin

Meski komponennya lebih sedikit, mobil listrik tetap memerlukan servis rutin. Namun, tak seperti mesin bensin, mobil listrik butuh waktu cukup lama sebelum kembali ke bengkel. Mobil listrik Hyundai, misalnya, disarankan mengunjungi diler setelah menempuh 15 ribu km. Artinya, kalau hanya digunakan di dalam kota, cukup 1–2 tahun sekali datang ke bengkel.

Ganti Filter AC dan Kampas Rem

Filter air conditioning (AC) sebaiknya rutin diganti untuk menjaga sirkulasi udara di dalam kabin. Sementara itu, sektor pengereman menjadi bagian yang wajib diperiksa secara rutin karena mobil listrik biasanya menggunakan rem regeneratif.

Artinya, energi kinetik ketika pengereman kembali diubah menjadi daya untuk disalurkan lagi ke baterai. Ketika mobil berakselerasi setelah pengereman, daya itu akan digunakan lagi. Jadi, simpanan daya di baterai tidak berkurang karena proses pengereman dan akselerasi.

Charge meski Tidak Dipakai

Salah satu kelemahan baterai listrik, daya yang disimpan tetap hilang secara bertahap meski tidak digunakan. Bila daya kosong atau kurang dari 10 persen dalam waktu lama, baterai rawan mengalami kerusakan. Karena itu, tetap charge baterai secara teratur meski mobil tidak digunakan. Garansi baterai mobil listrik saat ini 8 tahun atau 160 ribu km, tergantung mana yang dicapai lebih dulu. (*)


Catat! Begini Cara Merawat Mobil Listrik