Majelis Pendidikan Daerah Evaluasi KBM Tatap Muka di Banda Aceh

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Majelis Pendidikan Daerah Evaluasi KBM Tatap Muka di Banda Aceh


JawaPos.com–Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Majelis Pendidikan Daerah (MPD) melakukan survei dan evaluasi kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Kegiatan itu dilakukan di puluhan sekolah di Kota Banda Aceh.

”Evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan teknis-teknis belajar yang aman di tengah pandemi virus korona,” ujar Ketua MPD Kota Banda Aceh Salman Ishak seperti dilansir dari Antara di Banda Aceh.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan survei sekaligus mengevaluasi KBM tatap muka di sekolah-sekolah dengan memprioritaskan faktor kesehatan dan keselamatan dari penularan virus itu. Survei dan evaluasi, dilakukan dengan mengambil sampel dari total 64 sekolah yang terdiri atas 48 sekolah dasar (SD) dan 16 sekolah menengah pertama (SMP) di daerah itu.

”Petugas monitoring dan evaluasi ini dilakukan 16 orang pengurus. Survei dan evaluasi itu ditujukan untuk mengetahui keadaan proses belajar tatap muka di sekolah dalam era new normal,” kata Salman Ishak.

Dia menjelaskan, tujuan survei dan evaluasi tersebut untuk memberikan masukan kepada Pemkot Banda Aceh demi memastikan KBM tatap muka dalam keadaan aman walaupun di tengah pandemi. ”Kepada siswa-siswi kita harapkan agar tetap semangat dalam belajar, seperti biasa. Meski dilakukan di tengah pandemi Covid-19,” tutur Salman.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim pekan lalu menjelaskan, dampak atau efek buruk penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berkepanjangan bagi siswa. Di antaranya ancaman banyak anak didik yang terancam putus sekolah dan terpaksa bekerja, karena proses PJJ dari sekolah tidak optimal, termasuk pula akibat akses internet kurang lancar.

”Ancaman putus sekolah ini real dan bisa berdampak seumur hidup bagi anak,” kata Nadiem.

Dampak lain PJJ berkepanjangan adalah penurunan capaian pelajaran atau materi yang didapatkan peserta didik. Selain itu,
dampak lainnya bisa terjadi peningkatan kekerasan terhadap anak dan risiko psikososial, misalnya stres. ”Karena mereka terus berada di dalam rumah dan tidak bisa bermain keluar rumah hingga bertemu dengan teman-temannya,” kata Nadiem.

Saksikan video menarik berikut ini:


Majelis Pendidikan Daerah Evaluasi KBM Tatap Muka di Banda Aceh