Nawawi: Cara Komunikasi Mumtaz Rais di Pesawat Mengganggu Kenyamanan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Nawawi: Cara Komunikasi Mumtaz Rais di Pesawat Mengganggu Kenyamanan


JawaPos.com – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango angkat bicara mengenai keburitannya dengan Mumtaz Rais dalam penerbangan GA 643 Rute Gorontalo – Makassar – Jakarta pada Rabu (13/8). Nawawi mengaku, merasa terganggu dengan suara keras yang dilakukan Mumtaz Rais saat berada di dalam pesawat.

Insiden tersebut terjadi ketika Mumtaz Rais menggunakan telepon genggam di dalam pesawat yang tengah boarding dari Gorontalo. Serta ketika pesawat tengah melakuan pengisian bahan bakar (refueling) sewaktu transit di Makassar.

“Cara yang bersangkutan berkomunikasi dengan suara yang keras sangat mengganggu hak kenyamanan yang seharusnya saya peroleh sebagai sesama penumpang,” kata Nawawi kepada JawaPos.com, Sabtu (15/8).

Nawawi berujar, rasa ikut mengingatkan karena tempat duduknya tidak berjauhan dengan Mumtaz Rais atau pada barisan yang sama. “Seat saya dengan yang bersangkutan adalah sederet, yang bersangkutan di 6A dan saya 6K. Tidak ada orang lain lagi dibarisan kursi tersebut,” ucap Nawawi.

Padahal, kata Nawawi, putra Amien Rais itu telah diingatkan sebanyak tiga kali oleh pramugari untuk tidak menggunakan telepon genggam ketika berada di dalam pesawat. Namun, teguran oleh awak kabin itu tidak diindahkan.

“Kalimat awal yang saya ucapkan untuk ikut mengingatkan yang bersangkutan hanyalah ‘mas, tolong dipatuhi aja aturannya’,” cetus Nawawi.

Kendati demikian, ucapan Nawawi pun tidak diindahkan oleh Mumtaz. Putra mantan Ketua MPR RI itu justru membalas dengan pernyataan negatif.

“Tidak pernah ada acara maaf-memaafkan antara yang bersangkutan dengan saya. Bahkan yang bersangkutan meski telah ditenangkan awak kabin dan rekannya, masih terus mengucapkan kata ‘pahlawan kesiangan’ dan saya hanya menyampaikan, saya akan meneruskan urusannya ke pihak berwenang di bandara. Jadi yang bersangkutan sangat mengetahui kalau saya akan menyampaikan laporan tersebut,” ucap Nawawi.

Permintaan maaf kepada Nawawi bukan disampaikan langsung oleh Mumtaz ketika turun dari pesawat. Namun, rekannya yang menghampiri untuk meminta permohonan maaf.

“Ada pihak lain yang merupakan teman yang bersangkutan saat hendak turun pesawat mengucapkan permohonan maaf. Tapi yang bersangkutan sendiri telah buru-buru turun tanpa tegur sapa apapun,” ungkap Nawawi.

Pimpinan KPK berlatar belakang hakim ini menyerahkan sepenuhnya kepada institusi Polri terkait perlakuan Mumtaz Rais di dalam pesawat Garuda Indonesia. Menurutnya, hal sepenuhnya sudah merupakan ranah kepolisian.

“Jadi saya pikir, biarlah apa yang telah saya sampaikan ke pihak Polres Bandara Soetta, menjadi kompetensi pak Kapolres dan jajarannya untuk menindaklanjutinya,” tutup Nawawi.


Nawawi: Cara Komunikasi Mumtaz Rais di Pesawat Mengganggu Kenyamanan