21 Tahun Pasangan Somidi-Su’diyah Menanti Kelahiran Anak

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

21 Tahun Pasangan Somidi-Su’diyah Menanti Kelahiran Anak


Kado manis diterima pasangan suami istri (pasutri) Somidi dan Su’diyah di pengujung 2020. Kadonya berupa tangisan dan denyut nadi seorang bayi. Selama 21 tahun, pasutri asal Sumenep itu menanti dengan sabar buah cintanya tersebut. Di Surabaya mereka menemukan jalan.

DIMAS NUR APRIYANTO, Jawa Pos

SETELAH janji suci pernikahan diungkapkan di hadapan penghulu dan wali Su’diyah pada 1999, Somidi berusaha membuat istri tercintanya itu tak meneteskan air mata. Janji pria yang kini berusia 51 tahun tersebut diuji saat teman-temannya telah mengendong bayi. Sementara itu, dia dan Su’diyah belum.

Saat ditemui Jawa Pos di Total Life Clinic pada 11 Desember lalu, Somidi mengaku tak pernah menuntut rahim istrinya untuk segera bekerja. Dia dan Su’diyah hanya bisa berdoa. ”Kami ditakdirkan untuk bertemu dan membangun kehidupan bersama. Kami tidak dijodohkan.

Kami saling cinta. Cinta itu kuat sekali,” tutur Somidi dengan suara bergetar, lalu menatap Su’diyah.

Su’diyah yang berada di samping Somidi tak bersuara. Perempuan berusia 44 tahun itu menundukkan kepala. Air mata perempuan berkerudung tersebut menetes. Tangan kanannya meremas-remas tisu. Sesekali, tisu yang tampak telah lusuh itu diusapkan ke pipinya.

Somidi mengarahkan tangan kirinya, memegang pundak perempuan yang amat dicintainya itu. ”Dia (Su’diyah, Red) beda. Saya sayang dia,” ujarnya.

Meski demikian, pasangan itu tetap berupaya. Su’diyah menjajal jalur herbal pada 2004. Beberapa kota disinggahi pasutri tersebut. Mulai dari Probolinggo hingga Pamekasan. Sayang, usahanya tak berbuah manis.

Somidi kembali menabung. Setiap hari dia berdagang keripik singkong. Dia juga memiliki lapak dagangan kecil-kecilan di dekat Asta Tinggi. Berapa pun rupiah yang didapat disisihkan.

Tahun lalu ada hal ganjil yang dialami Su’diyah. Dia tidak menstruasi selama 1,5 bulan. Tebersit di pikiran keduanya, jangan-jangan Su’diyah telah hamil. Setelah dicek di salah satu dokter di Sumenep, dr Rahmi SpOG, ternyata tak ada jabang bayi di dalam kandungan Su’diyah.

Keduanya disarankan untuk mencoba lagi atau bayi tabung. Dokter Rahmi memberi Somidi dan Su’diyah referensi ke Surabaya. Keduanya menyetujui saran untuk program bayi tabung. Namun, ada pengobatan yang harus dibereskan dulu. Sebab, ada kista dalam diri Su’diyah. Bukan hanya Su’diyah, ada hal lain yang juga harus dirampungkan Somidi.

Saat dicek, tabungan Somidi mencukupi untuk membayar seluruh pengobatan hingga program bayi tabung. ”Tak sampai jual rumah dan sawah,” katanya.

Dia menyebutkan, tak ada perdebatan pada keluarga dirinya dan mertua. Semuanya menerima apabila Somidi dan Su’diyah menempuh program bayi tabung.

Somidi meyakinkan keluarganya dengan perlahan. Dia meminta keluarga tak perlu risau. Termasuk masalah biaya. ”Tenang, ada Allah,” jelasnya kepada keluarga-keluarganya.

Tahapan demi tahapan dilalui Somidi dan Su’diyah. Semua berjalan lancar. Tak terkecuali ketika pengambilan embrio. Ditemui di lokasi yang sama dengan Somidi dan Su’diyah, dokter Benediktus Arifin MPH SpOG(K) menyebutkan, ada tiga embrio yang berhasil diambil. Namun, hanya ada dua embrio yang bertahan. ”Penanaman satu embrio sukses. Saat ini tersisa satu embrio yang disimpan di kami,” ujar dokter yang akrab disapa Beni itu.

Baca Juga: Kiat Bisnis Wedding Organizer di Tengah Pandemi Covid-19

Rencananya, Somidi dan Su’diyah tak ingin menunda menambah momongan kedua dalam waktu dekat. Keduanya akan menggunakan satu embrio yang masih tersisa. ”Tapi, saya sarankan ke Pak Somidi dan Bu Su’diyah untuk menunggu beberapa bulan pasca lahiran,” terang Beni.

Tangis haru mewarnai proses persalinan Su’diyah yang berlangsung lancar secara Caesar pada 1 Desember lalu. Somidi lantas mengumandangkan azan di telinga anak pertama yang diberi nama Aisyah Nazyah Almahiro itu. Suaranya lirih. Air matanya menetes. Bobot Aisyah 3,2 kg dengan panjang tubuh 48 cm. Beni mengatakan, dirinya ikut larut dalam suasana haru tersebut. Di matanya, Somidi dan Su’diyah adalah sosok pasien yang tangguh. ”Keduanya penuh dengan kesabaran. Tawakal dan tetap kuat,” tambahnya.

Saksikan video menarik berikut ini:


21 Tahun Pasangan Somidi-Su’diyah Menanti Kelahiran Anak