Dijaga Brimob, 49 KK Mengungsi Usai Aksi Teror Kelompok Ali Kalora

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Dijaga Brimob, 49 KK Mengungsi Usai Aksi Teror Kelompok Ali Kalora


JawaPos.com – Aksi teror dengan melakukan pembunuhan terhadap sejumlah warga oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) menyisakan luka mendalam bagi warga Desa Lembang Tongoa, Sigi, Sulawesi Tengah. Pascaperistiwa berdarah tersebut, warga setempat langsung mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

“Pengungsi sebanyak 49 kepala keluarga (KK) dan saat ini masih berada di Balai Desa Lembang Tongoa di Sigi,” kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono kepada wartawan, Selasa (1/12).

Guna menopang kehidupan para pengungsi, Polri telah menyalurkan bantuan kepada para warga berupa sembako. Selain itu, warga juga diberikan trauma healing atau penyembuhan pascatrauma atas insiden yang terjadi.

“Polda Sulteng dan Polres Sigi dipimpin oleh Karo SDM Sulteng telah melaksanakan pendisrtibusian sembako baik itu sembako yang diterima dari masyarakat maupun dari Polda Sulteng sendiri,” jelas Awi.

Lokasi pengungsian pun dijaga ketat oleh Korps Brimob Polri. Mereka disiagakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Di TKP sendiri sampai saat ini juga di daerah pengungsian dan TKP telah ditempatkan satu pleton Brimob dan 20 orang gabungan anggota reserse dan Intelkam baik itu dari Polda Sulawesi maupun Polres Sigi,” ungkap Awi.

Sebelumnya, kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora diduga telah melakukan pembantaian terhadap sebuah keluarga di Pegunungan Kebun, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat (27/11) sekitar pukul 13.00 WITA. Empat orang dinyatakan tewas dalam peristiwa ini.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, peristiwa ini pertama kali dilaporkan oleh Aco, warga Lembang Tongoa, Kabupaten Sigi. Aco mendapat informasi tersebut dari perempuan bernama Ulin, salah satu anggota keluarga yang berhasil selamat dalam aksi pembataian kelompok MIT.

Saat itu Ulin mengatakan jika ayahnya, Yasa dan suaminya, Pino menjadi korban pembunuhan kelompok MIT. Beberapa orang yang diduga kelompok MIT itu mendatangi rumah Ulin di Pegunungan Kebun sekitar pukul 09.00 WITA.

“Beberapa OTK tersebut saat itu menyandera keluarganya dan terlihat telah melakukan pembunuhan terhadap Yasa dan Pino,” kata Argo kepada wartawan, Sabtu (28/11).

Berdasarkan keterangan Ulin, ayah dan suaminya tewas dengan cara dipenggal kepalanya. Sedangkan ibunya terlihat hanya terluka namun masih hidup. Ulin kemudian lari menyelamatkan diri dan menyampaikan kejadian tersebut kepada saksi Aco.

Dalam peristiwa ini, 4 orang dipastikan meninggal dunia secara mengenaskan. Sedangkan 7 rumah dibakar oleh para pelaku yang diduga berjumlah 10 orang.

Saksikan video menarik berikut ini:


Dijaga Brimob, 49 KK Mengungsi Usai Aksi Teror Kelompok Ali Kalora