Gejala Delirium Sebabkan Pasien Covid-19 di UGD Mendadak Bingung

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Gejala Delirium Sebabkan Pasien Covid-19 di UGD Mendadak Bingung


JawaPos.com – Gejala baru Covid-19 harus diwaspadai. Pasien di sejumlah ruang Unit Gawat Darurat (UGD) mengalami kebingungan hingga fatal atau yang disebut dengan istilah delirium. Apa itu?

Sebuah studi baru di JAMA Network Open menjelaskan kasus ini. Studi yang diterbitkan pada 19 November tersebut menemukan bahwa 28 persen pasien Covid-19 yang lebih tua di tujuh unit gawat darurat UGD AS berada dalam keadaan mental yang bingung. Konsidi itu membuat mereka berisiko lebih tinggi untuk dirawat di unit perawatan intensif (ICU) dan mengalami kematian.

Ketika tim peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts menganalisis catatan 817 pasien Covid-19 yang berusia 65 tahun ke atas mengalami kebingungan alias delirium. Selain itu, 37 persen pasien dengan delirium tidak memiliki gejala Covid-19 yang paling khas, seperti demam atau sesak napas.

Studi Covid-19 sebelumnya, yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, mendukung hubungan tersebut. Studi tersebut memperkirakan bahwa tingkat delirium di antara pasien ICU dengan Covid-19 adalah 65 persen, yang diperkirakan gejala ini dapat meningkat dengan isolasi yang diberlakukan di ICU.

Klinik Cleveland mendefinisikan delirium sebagai lebingungan mendadak atau perubahan status mental yang tiba-tiba. Orang tersebut mungkin tampak seperti bingung. Dan mereka mungkin mengalami kesulitan berpikir jernih.

Delirium tidak sama dengan demensia atau pikun. Menurut Mayo Clinic, delirium biasanya disebabkan oleh penyakit akut atau keracunan obat dan bersifat sementara dan seringkali dapat disembuhkan. Di sisi lain, demensia biasanya disebabkan oleh perubahan anatomi otak, onsetnya lebih lambat, dan umumnya kronis atau progresif.

“Kebingungan bisa menjadi tanda Covid-19, terutama pada orang tua,” kata ahli saraf di Northwestern Medicine Lake Forest Hospital di Lake Forest, Illinois, Charulatha Nagar, MD, seperti dilansir Health, Sabtu (12/12).

Berbagai masalah neurologis yang dialami pasien Covid-19 termasuk pusing, sakit kepala, dan hipogeusia dan hiposmia (hilangnya rasa dan bau), serta manifestasi yang lebih serius termasuk polineuropati (kerusakan saraf perifer) dan ensefalitis (radang otak). Ditambah lagi lansia lebih rentan karena memiliki berbagai kondisi masalah medis lainnya.

Saksikan video menari berikut ini:


Gejala Delirium Sebabkan Pasien Covid-19 di UGD Mendadak Bingung